A. BUMI
Bumi memiliki atmosfer yang kaya
akan oksigen, mengandung banyak air, memiliki suhu yang relatif sedang dan
cocok untuk kehidupan organisme, dan mengandung senyawa kimia yang mendukung
kehidupan. Kondisi ini membuat bumi menjadi unik beda dengan planet yang lain.
Bumi bulat seperti bola namun tidak sempurna sedikit menggembung di bagian equator dan merata bagian kutubnya yang disebut oblate ellipsoid (oblate = merata). Para ilmuwan membagi bumi menjadi 3 lapisan, secara urut dari dalam adalah lapisan inti (core), lapisan mantel (mantle), dan lapisan kerak (crust).
Bumi bulat seperti bola namun tidak sempurna sedikit menggembung di bagian equator dan merata bagian kutubnya yang disebut oblate ellipsoid (oblate = merata). Para ilmuwan membagi bumi menjadi 3 lapisan, secara urut dari dalam adalah lapisan inti (core), lapisan mantel (mantle), dan lapisan kerak (crust).
a. Inti Bumi ( Core)
Lapisan inti terletak di pusat b umi dengan ketebalan sekitar 3.500 km. Lapisan terluar inti bumi adalah cair dan dalamnya padat. Kandungan inti bumi adalah besi dan nikel. Inti bumi sangat panas sekitar 3000 oC – 5000 oC.
Lapisan inti terletak di pusat b umi dengan ketebalan sekitar 3.500 km. Lapisan terluar inti bumi adalah cair dan dalamnya padat. Kandungan inti bumi adalah besi dan nikel. Inti bumi sangat panas sekitar 3000 oC – 5000 oC.
b. Mantel Bumi
Lapisan mantel bumi adalah lapisan yang menyelubungi lapisan inti bumi dengan ketebalan 2900 km. Lapisan ini tersusun oleh batuan yang terdiri dari mafic (magnesium dan besi). Suhu pada lapisan ini adalah 2800 oC yang dekat inti dan 1800 oC yang dekat dengan kerak.
Lapisan mantel bumi adalah lapisan yang menyelubungi lapisan inti bumi dengan ketebalan 2900 km. Lapisan ini tersusun oleh batuan yang terdiri dari mafic (magnesium dan besi). Suhu pada lapisan ini adalah 2800 oC yang dekat inti dan 1800 oC yang dekat dengan kerak.
c. Kerak Bumi (Crust)
Merupakan lapisan terluar bumi dengan ketebalan sekitar 8 – 40 km. Pada lapisan ini manusia dan organisme yang lain hidup. Kerak bumi tersusun atas batuan beku , batuam metamorf, dan sedimen. Kerak bumi dibedakan atas kerak benua (daratan ) dan kerak samodra yang ditutupi perairan. Kerak benua dengan ketebalan 35 km dan kerak samodra dengan ketebalan sekitar 7 km.
Merupakan lapisan terluar bumi dengan ketebalan sekitar 8 – 40 km. Pada lapisan ini manusia dan organisme yang lain hidup. Kerak bumi tersusun atas batuan beku , batuam metamorf, dan sedimen. Kerak bumi dibedakan atas kerak benua (daratan ) dan kerak samodra yang ditutupi perairan. Kerak benua dengan ketebalan 35 km dan kerak samodra dengan ketebalan sekitar 7 km.
1.Perubahan Bentuk Permukaan Bumi
Bumi memiliki permukaan yang tidak
rata, ada lembah, gunung, dataran tinggi, dataran rendah, danau, sungai, air
terjun, laut, selat, maupun samodera. Juga ditemukan pulau-pulau dan benua.
Banyak teori yang menjelaskan terbentuknya permukaan bumi ini. Wegener (1915)
mengemukakan teori terbentuknya permukaan bumi yang dikenal dengan teori
pergeseran benua (continental drift theory). Dalam teorinya ini Wegener
menyatakan bahwa pada mulanya benua yang ada adalah satu. Dengan adanya
pergeseran lempeng permukaan bumi maka terbentuklah benua-benua lain karena
pemisahan. Teori Wegener didukung oleh para ahli seismologi (1960), ahli
geofisika yang menyatakan bahwa benua-benua mengalami pemisahan yang dikenal
dengan teori tektonik lempeng (plate tectonic theory). Aktivitas tektonisme
merupakan salah satu tenaga geologi yang menyebabkan adanya perubahan permukaan
bumi.
Tenaga geologi dapat dibedakan
menjadi 2 yaitu :
1. tenaga endogen tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terbentuknya bangunan baru seperti pegunungan, kawah, palung, dan lembah
2. tenaga eksogen, tenaga dari luar yang merombak hasil tenaga endogen
1. tenaga endogen tenaga dari dalam bumi yang menyebabkan terbentuknya bangunan baru seperti pegunungan, kawah, palung, dan lembah
2. tenaga eksogen, tenaga dari luar yang merombak hasil tenaga endogen
1.1.Tenaga Endogen
a.Tektonisme
Tektonisme adalah peristiwa pergeseran dan perubahan kerak bumi dalam skala besar yang meliputi pembentukan lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng. Perubahan ini bisa karena aktivitas lem,peng yang saling menumbuk, menjauh, atau bergesekan, bisa juga karena gaya horisontal yang menekan bagian tertentu dari kerak bumi. Lipatan dan patahan dapat menyebabkan terbentuknya gunung dan pegunungan, pergerakan lempeng menyebabkan tgerjadinya benua. Tektonismeseperti gesekan antar lempeng dapat menimbulkan terjadinya gempa bumi dan tsunami.
a.Tektonisme
Tektonisme adalah peristiwa pergeseran dan perubahan kerak bumi dalam skala besar yang meliputi pembentukan lipatan, patahan, dan pergerakan lempeng. Perubahan ini bisa karena aktivitas lem,peng yang saling menumbuk, menjauh, atau bergesekan, bisa juga karena gaya horisontal yang menekan bagian tertentu dari kerak bumi. Lipatan dan patahan dapat menyebabkan terbentuknya gunung dan pegunungan, pergerakan lempeng menyebabkan tgerjadinya benua. Tektonismeseperti gesekan antar lempeng dapat menimbulkan terjadinya gempa bumi dan tsunami.
b.Vulkanisme
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari bagian dalam litosfer yang menyusup ke bagian lebih atas sampai ke luar permukaan bumi. Gerakan magma ini karena adanya tekanan dan temperatur yang tinggi sehingga menekan batuan di sekitarnya yang menimbulkan adanya kubah atau gunung yang kita kenal dengan gunung api.
Magma menempati dapur magma yang volume dan kedalamannya berbeda-beda sehingga letusan untuk mengeluarkan magma juga memiliki kekuatan yang berbeda. Hal ini juga berpengaruh pada lamanya aktivitas gunung berapi. Magma dapat digunakan menjadi sumber energi panas bumi dan menjadi pembangkit tenaga listrik (PLTPB/ Pembangkit Listrik tenaga Panas Buni) seperti di Dieng, Kamojang, dan Sulawesi Utara.
c.Gempa
Gempa merupakan peristiwa sentakan pada kerak bumi sebagai gejala pengiring dari aktivitas tektonis maupun vulkanis, dan kadang-kadang akibat runtuhan bagian bumi secara lokal. Saat gempa bumi terasa bergoyang ke arah samping maupun ke atas. Arah gempa sulit ditentukan sehingga sulit menghindari gempa. Pusat gempa terletak di bawah kerak bumi yang disebut hiposentrum, sedangkan titik garis pada permukaan yang lurus di atas hiposentrum disebut episentrum.Dari episentrum geteran gempa dirambatkan secara horisontal.
Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan menjadi :
a. gempa tektonik, terjadi karena pergeseran atau patahan kerak bumi. Pertemuan lempeng merupakan zona sumber gempa tektonik. Gempa ini memiliki kekuatan yang paling besar.
b. gempa vulkanik, di sekitar gunung berapi menjelang letusan, saat letusan, dan beberapa waktu setelah letusan utama
c. gempa tanah runtuh, terjadi mengiringi gua yang runtuh seperti gua kapur, pertambangan yang lapuk.
Vulkanisme adalah segala kegiatan magma dari bagian dalam litosfer yang menyusup ke bagian lebih atas sampai ke luar permukaan bumi. Gerakan magma ini karena adanya tekanan dan temperatur yang tinggi sehingga menekan batuan di sekitarnya yang menimbulkan adanya kubah atau gunung yang kita kenal dengan gunung api.
Magma menempati dapur magma yang volume dan kedalamannya berbeda-beda sehingga letusan untuk mengeluarkan magma juga memiliki kekuatan yang berbeda. Hal ini juga berpengaruh pada lamanya aktivitas gunung berapi. Magma dapat digunakan menjadi sumber energi panas bumi dan menjadi pembangkit tenaga listrik (PLTPB/ Pembangkit Listrik tenaga Panas Buni) seperti di Dieng, Kamojang, dan Sulawesi Utara.
c.Gempa
Gempa merupakan peristiwa sentakan pada kerak bumi sebagai gejala pengiring dari aktivitas tektonis maupun vulkanis, dan kadang-kadang akibat runtuhan bagian bumi secara lokal. Saat gempa bumi terasa bergoyang ke arah samping maupun ke atas. Arah gempa sulit ditentukan sehingga sulit menghindari gempa. Pusat gempa terletak di bawah kerak bumi yang disebut hiposentrum, sedangkan titik garis pada permukaan yang lurus di atas hiposentrum disebut episentrum.Dari episentrum geteran gempa dirambatkan secara horisontal.
Berdasarkan penyebabnya gempa dibedakan menjadi :
a. gempa tektonik, terjadi karena pergeseran atau patahan kerak bumi. Pertemuan lempeng merupakan zona sumber gempa tektonik. Gempa ini memiliki kekuatan yang paling besar.
b. gempa vulkanik, di sekitar gunung berapi menjelang letusan, saat letusan, dan beberapa waktu setelah letusan utama
c. gempa tanah runtuh, terjadi mengiringi gua yang runtuh seperti gua kapur, pertambangan yang lapuk.
Berdasarkan jarak fokus dan
kedalaman hiposentrum, gempa dibedakan menjadi :
a. gempa dalam, memiliki kedalaman lebih dari 300 km
b. gempa intermedier, memiliki kedalaman 100-300 km
c. gempa dangkal, memiliki kedalaman kurang dari 100 km
a. gempa dalam, memiliki kedalaman lebih dari 300 km
b. gempa intermedier, memiliki kedalaman 100-300 km
c. gempa dangkal, memiliki kedalaman kurang dari 100 km
Berdasarkan letak episentrumnya ,
gempa dapat dibedakan menjadi gempa daratan dan gempa lautan.Gempa daratan
memiliki titik episentrum di daratan sedangkan gempa lautan memiliki titik
episentrum di dasar lautan.Getaran gempa laut terkadang menimbulkan gelombang
pasang yang sangat besar yang dikenal dengan tsunami. Tsunami bisa terjadi
karena kekuatan tektonik maupun vulkanik yang menyebabkan gempa lautan yang
menimbulkan gelombang pasang yang sangat besar. Getaran gempa dapat diukur
dengan alat yang disebut dengan seismograf, yang mencatat getaran horisontal
dan getaran vertikal. Ada beberapa skala gempa seperti Skala Mercalli, Skala
Omari, dan skala Richter. Pada skala 0-2,5 Richter gempa tidak terasa tetapi
tercatat oleh seismograf. Getaran gempa lebih dari 3,0 skala Richter sudah
mulai menimbulkan terjadinya kerusakan.
1.2.Tenaga Eksogen
Permukaan bumi yang terbangun karena tenaga endogen seperti tektonisme dan vulkanisme serta perombakan oleh peristiwa gempa maka tenaga eksogen akan melanjutkan dengan proses perusakan. Tenaga eksogen meliputi pelapukan, pengangkutan, pengikisan, dan akhirnya pengendapan.
Permukaan bumi yang terbangun karena tenaga endogen seperti tektonisme dan vulkanisme serta perombakan oleh peristiwa gempa maka tenaga eksogen akan melanjutkan dengan proses perusakan. Tenaga eksogen meliputi pelapukan, pengangkutan, pengikisan, dan akhirnya pengendapan.
a.Pelapukan
Pelapukan adalah peristiwa hancurnya batuan dari gumpalan besar menjadi butiran yang lebih kecil sampai menjadi sangat halus dan kadang menjadi terlarut dalam air. Berdasarkan penyebabnya pelapukan dibedakan menjadi 3 :
a. pelapukan mekanik, disebabkan karena keadaan fisik seperti perubahan suhu, pembekuan air dalam celah batu, pelapukan glasial, pengelupasan, dan pengaruh sinar matahari
b. pelapukan kimiawi, disebabhan karena reaksi kimia seperti oksidasi, dehidrasi, dan penguapan
c. pelapukan organi, terjadi karena aktivitas makhluk hidup seperti mikroorganisme, cendawan, dan lumut.
b.Pengangkutan
Material yang lapuk akan mengalami pengangkutan oleh air yang mengalir, angin, es yang bergerak dan karena grafitasi bumi.
a. pengangkutan oleh air yang mengalir, tergantung kepada berat jenis material, maka dalam pengangkutan bisa bergeser, berguling di dasar perairan, melompat-lompat, melayang dan ada yang terapung.
b. pengangkutan oleh angin, biasamnya material yang tidak terlalu berat seperti debu dan partikel tanah.
c. pengangkutan oleh gletser (es), biasanya yang berupa batuan berbutir besar dan kecil. Batuan yang terangkut oleh es disebut moren, yang terdiri dari moren dasar, dalam dan atas.
d. pengangkutan karena gravitasi, terjadi pada tanah yang terjal, jika kena air hujan maka akan terjadi longsoran.
Pelapukan adalah peristiwa hancurnya batuan dari gumpalan besar menjadi butiran yang lebih kecil sampai menjadi sangat halus dan kadang menjadi terlarut dalam air. Berdasarkan penyebabnya pelapukan dibedakan menjadi 3 :
a. pelapukan mekanik, disebabkan karena keadaan fisik seperti perubahan suhu, pembekuan air dalam celah batu, pelapukan glasial, pengelupasan, dan pengaruh sinar matahari
b. pelapukan kimiawi, disebabhan karena reaksi kimia seperti oksidasi, dehidrasi, dan penguapan
c. pelapukan organi, terjadi karena aktivitas makhluk hidup seperti mikroorganisme, cendawan, dan lumut.
b.Pengangkutan
Material yang lapuk akan mengalami pengangkutan oleh air yang mengalir, angin, es yang bergerak dan karena grafitasi bumi.
a. pengangkutan oleh air yang mengalir, tergantung kepada berat jenis material, maka dalam pengangkutan bisa bergeser, berguling di dasar perairan, melompat-lompat, melayang dan ada yang terapung.
b. pengangkutan oleh angin, biasamnya material yang tidak terlalu berat seperti debu dan partikel tanah.
c. pengangkutan oleh gletser (es), biasanya yang berupa batuan berbutir besar dan kecil. Batuan yang terangkut oleh es disebut moren, yang terdiri dari moren dasar, dalam dan atas.
d. pengangkutan karena gravitasi, terjadi pada tanah yang terjal, jika kena air hujan maka akan terjadi longsoran.
c.Pengikisan/ erosi
Media alam yang bergerak (air, angin, dan gletser) setelah mengankut benda padat akn pula melakukan pengikisan pada batuan yang dilaluinya.
Media alam yang bergerak (air, angin, dan gletser) setelah mengankut benda padat akn pula melakukan pengikisan pada batuan yang dilaluinya.
d.Pengendapan/ Sedimentasi
Material yang terbawa oleh angin, air, dan gletser akan menegndap di suatu tempat seperti muara sungai, lembah, lereng, pantai dan sebagainya dan emenjadi endapan.
Material yang terbawa oleh angin, air, dan gletser akan menegndap di suatu tempat seperti muara sungai, lembah, lereng, pantai dan sebagainya dan emenjadi endapan.
2.Tanah
Tanah adalah lapisan paling atas di
permukaan daratan yang diperlukan tanaman untuk mendapatkan nutrisi, air , dan
media tempat tumbuh. Selain itu tanah menjadi tempat hidup bagi manusia dan
hewan, serta untuk melaksanakan kegiatan pertanian dan perkebunan. Tanah
terjadi karena melalui proses pelapukan batuan dan penguraian senyawa organik
dari sisa-sisa organisme. Karakteristik tanah tiap daerah berbeda tergantung
faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukannya. Karakteristik tanah sangat
mempengaruhi kualitas tanah.
2.1.Proses pembentukan tanah
a. Tahap pertama pembentukan tanah adalah akumulasi lapisan bahan induk yang telah terpecah dan terpisah disebut regolit. Regolit terbentuk dari pelapukan batuan induk yang di bawahnya dan dari bahan-bahan lain yang terbawa dari tempat lain seperti pecahan glasial dan debu vulkanik.
b. Tahap kedua adalah pembentukan lapisan tanah paling atas yang merupakan hasil dari penambahan air, udara, makhluk hidup/ biota, dan bahan organik lain hasil pembusukan sisa organisme (humus).
a. Tahap pertama pembentukan tanah adalah akumulasi lapisan bahan induk yang telah terpecah dan terpisah disebut regolit. Regolit terbentuk dari pelapukan batuan induk yang di bawahnya dan dari bahan-bahan lain yang terbawa dari tempat lain seperti pecahan glasial dan debu vulkanik.
b. Tahap kedua adalah pembentukan lapisan tanah paling atas yang merupakan hasil dari penambahan air, udara, makhluk hidup/ biota, dan bahan organik lain hasil pembusukan sisa organisme (humus).
Faktor-faktor pembentukan tanah
a. Bahan induk, berperan dalam menentukan kedalaman tekstur, permeabilitas air, kandungan nutrisi tanah, dan warna tanah.
b. Iklim, mempengaruhi kecepatan pelapukan batuan induk. Iklim panas dan lembab akan menyebabkan pelapukan berjalan lebih cepat dan jumlah humus yang lebih banyak.
c. Topografi, mempengaruhi kedalaman dan permeabilitas tanah. Permukaan yang miring/ curam akan meningkatkan pergerakan partikel tanah sehingga lapisan tanah menjadi lebih tipis. Hal sebaliknya terjadi pada tanah yang landai.
d. Biota, berbagai makhluk hidup mempengaruhi struktur dan kandungan tanah. Adanya rantai makanan dan daur materi menyebabkan kandungan nutrisi dalam tanah menjadi terjaga.
e. Waktu, tanah yang baru terbentuk akan memiliki sifat yang kuarang lebih sama dengan batuan induknya , tetap yang sudah lama akan memiliki karakteristik yang berbeda sesuai material yang ditambahkan dan karena aktivitas makhluk hidup.
a. Bahan induk, berperan dalam menentukan kedalaman tekstur, permeabilitas air, kandungan nutrisi tanah, dan warna tanah.
b. Iklim, mempengaruhi kecepatan pelapukan batuan induk. Iklim panas dan lembab akan menyebabkan pelapukan berjalan lebih cepat dan jumlah humus yang lebih banyak.
c. Topografi, mempengaruhi kedalaman dan permeabilitas tanah. Permukaan yang miring/ curam akan meningkatkan pergerakan partikel tanah sehingga lapisan tanah menjadi lebih tipis. Hal sebaliknya terjadi pada tanah yang landai.
d. Biota, berbagai makhluk hidup mempengaruhi struktur dan kandungan tanah. Adanya rantai makanan dan daur materi menyebabkan kandungan nutrisi dalam tanah menjadi terjaga.
e. Waktu, tanah yang baru terbentuk akan memiliki sifat yang kuarang lebih sama dengan batuan induknya , tetap yang sudah lama akan memiliki karakteristik yang berbeda sesuai material yang ditambahkan dan karena aktivitas makhluk hidup.
2.2.Komponen Penyusun Tanah
Tanah tersusun atas beberapa komponen yaitu bahan anorganik (mineral), bahan organik, air , dan udara. Mineral berasal dari bahan induk, bahan organik dari berbagai organisme yang hidup maupun mati, air mengandung senyawa terlarut seperti nutrien yang dibutuhkan tanaman .Udara yang mengandung gas-gas tertentu menempati rongga-rongga tanah. Tanah yang baik mengandung bahan anorganik, organik, air, dan udara pada proporsi yang seimbang.
Tanah tersusun atas beberapa komponen yaitu bahan anorganik (mineral), bahan organik, air , dan udara. Mineral berasal dari bahan induk, bahan organik dari berbagai organisme yang hidup maupun mati, air mengandung senyawa terlarut seperti nutrien yang dibutuhkan tanaman .Udara yang mengandung gas-gas tertentu menempati rongga-rongga tanah. Tanah yang baik mengandung bahan anorganik, organik, air, dan udara pada proporsi yang seimbang.
2.3.Profil, tekstur, dan struktur
Tanah
Profil Tanah
Profil tanah adalah potongan vertikal tanah yang menunjukkan horison-horison tanah. Horison adalah lapisan-lapisan tanah yang masing-masing berbeda dalam hal komposisi kimia, fisik, dan kandungan bahan organiknya. Horison terbentuk karena interaksi antara iklim, makhluk hidup, dan perubahan bentuk permukaan daratan.
Profil Tanah
Profil tanah adalah potongan vertikal tanah yang menunjukkan horison-horison tanah. Horison adalah lapisan-lapisan tanah yang masing-masing berbeda dalam hal komposisi kimia, fisik, dan kandungan bahan organiknya. Horison terbentuk karena interaksi antara iklim, makhluk hidup, dan perubahan bentuk permukaan daratan.
Tekstur Tanah
Tekstur tanah merupakan gambaran tingkat kekasaran atau kehalusan bahan mineral yang menyusun tanah. Tekstur tanah ditentukan oleh tiga jenis partikel penyusun tanah yaitu pasir dengan ukuran paling besar, debu/endapan lumpur dengan ukuran sedang, serta lempung/liat memiliki ukuran paling kecil. Tekstur tanah menentukan kualitas tanah teutama dalam hal kemampuan menahan air. Partikel yang besar,berongga besar memiliki kemampuan kecil menahan air. Partikel yang kecil , berongga kecil dan memiliki kemampuan untuk menahan air lebih besar. Lempung manahan air lebih banyak dibandingkan yang lain, lempung juga memiliki kemampuan tinggi dalam mengikat ion-ion bermuatan positif seperti Na+, Ca 2+, Mg 2+, dan K + yang diperlukan tanaman. Dengan demikian lempung dianggap memiliki kesuburan yang tinggi. Akan tetapi tanah dengan partikel besar memiliki rongga yang besar juga memiliki keuntungan karena mudah digemburkan serta aerasinya baik dan mudah dipenetrasi oleh akar tanaman. Maka tekstur tanah yang paling baik untuk pertanian memiliki komposisi :
- lempung 20 %
- pasir 40 %
- debu/endapan 40 %
Tekstur tanah merupakan gambaran tingkat kekasaran atau kehalusan bahan mineral yang menyusun tanah. Tekstur tanah ditentukan oleh tiga jenis partikel penyusun tanah yaitu pasir dengan ukuran paling besar, debu/endapan lumpur dengan ukuran sedang, serta lempung/liat memiliki ukuran paling kecil. Tekstur tanah menentukan kualitas tanah teutama dalam hal kemampuan menahan air. Partikel yang besar,berongga besar memiliki kemampuan kecil menahan air. Partikel yang kecil , berongga kecil dan memiliki kemampuan untuk menahan air lebih besar. Lempung manahan air lebih banyak dibandingkan yang lain, lempung juga memiliki kemampuan tinggi dalam mengikat ion-ion bermuatan positif seperti Na+, Ca 2+, Mg 2+, dan K + yang diperlukan tanaman. Dengan demikian lempung dianggap memiliki kesuburan yang tinggi. Akan tetapi tanah dengan partikel besar memiliki rongga yang besar juga memiliki keuntungan karena mudah digemburkan serta aerasinya baik dan mudah dipenetrasi oleh akar tanaman. Maka tekstur tanah yang paling baik untuk pertanian memiliki komposisi :
- lempung 20 %
- pasir 40 %
- debu/endapan 40 %
Struktur Tanah
Struktur tanah terbentuk melalui
agregasi berbagai partikel tanah yang menghasilkan bentuk/susunan tertentu pada
tanah. Struktur tanah menentukan ukuran dan jumlah rongga antar partikel tanah
yang akan mempengaruhi pergerakan air, udara, akar tanaman, dan organisme
tanah. Beberapa jenis struktur tanah adalah sebagai berikut :
Jenis struktur tanah Ukuran struktur partikel (mm) Kualitas dari segi pertanian
Remah 1-5 sangat produktif, aerasi, saluran air baik dan mudah ditembus akar
Butir/granular 1-5 cukup produktif, bermasalah pada aerasi dan penyaluran air
Lempeng 1-10 Kurang produktif, menahan gerak air, udara, dan menghambat akar
Balok 10-75 sangat produktif, aerasi dan saluran air baik
Prismatik 20-100 cukup produktif, gerakan air dan tumbuhnya akar tanaman baik
tiang 20-100 cuklup produktif jika air yang tersedia memadai
Jenis struktur tanah Ukuran struktur partikel (mm) Kualitas dari segi pertanian
Remah 1-5 sangat produktif, aerasi, saluran air baik dan mudah ditembus akar
Butir/granular 1-5 cukup produktif, bermasalah pada aerasi dan penyaluran air
Lempeng 1-10 Kurang produktif, menahan gerak air, udara, dan menghambat akar
Balok 10-75 sangat produktif, aerasi dan saluran air baik
Prismatik 20-100 cukup produktif, gerakan air dan tumbuhnya akar tanaman baik
tiang 20-100 cuklup produktif jika air yang tersedia memadai
2.4.Jenis-jenis Tanah
Berdasarkan USDA (United States Departement of Agriculture), tanah dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu :
Berdasarkan USDA (United States Departement of Agriculture), tanah dikelompokkan menjadi beberapa jenis yaitu :
No Jenis Tanah Ciri-ciri Terdapat di
1 Entisols terbentuk dari sedimen vulkanik, batuan kapur, dan batuan metamorf seprti tanah aluvial, regosol, dan litosolPapua , Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur
2 Histosols terbentuk dari pembusukan jaringan tanaman , mengandung banyak senyawa organik. Disebut juga tanah gambut. Seperti jenis tanah organosols Riau, Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan
3 Inceptiosols tanah mineral yang masih muda, seperti jenis tanah latosols, aluvial, brown forest, solosak, humic gley Papua, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku
4 Verticols tanah mineral berwarna abu kehitaman, mengan dung 30 % lempung, di daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan kation Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan
5 Oxisols tanah yang mengalami proses pencucian/peluruhan dengan memiliki kadar aluminium dan besi tinggi Sumatra Selatan, Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi, Lampung
6 Andisols tanah berwarna gelap terbentuk dari endapan vulkanik, ditemukan di sekitar gunung berapi Sumatra Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Maluku
7 Mollisols tanah mineral serupa dengan tanah praire, terbentuk dari batuan kapur, kaya bahan organik, senyawa basa, pH netral. Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Jawa Timur
8 Ultisols tanah berwarna kuning-merah, mengalami pencician/ peluruhan. Disebut juga tanah podsolik terdapat di daerah lahan kering. Kalimantan Timur, Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau.
1 Entisols terbentuk dari sedimen vulkanik, batuan kapur, dan batuan metamorf seprti tanah aluvial, regosol, dan litosolPapua , Kalimantan Tengah, Sumatra Selatan, Nusa Tenggara Timur
2 Histosols terbentuk dari pembusukan jaringan tanaman , mengandung banyak senyawa organik. Disebut juga tanah gambut. Seperti jenis tanah organosols Riau, Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan
3 Inceptiosols tanah mineral yang masih muda, seperti jenis tanah latosols, aluvial, brown forest, solosak, humic gley Papua, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Maluku
4 Verticols tanah mineral berwarna abu kehitaman, mengan dung 30 % lempung, di daerah beriklim kering dan memiliki batuan induk kaya akan kation Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan
5 Oxisols tanah yang mengalami proses pencucian/peluruhan dengan memiliki kadar aluminium dan besi tinggi Sumatra Selatan, Papua, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jambi, Lampung
6 Andisols tanah berwarna gelap terbentuk dari endapan vulkanik, ditemukan di sekitar gunung berapi Sumatra Utara, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Maluku
7 Mollisols tanah mineral serupa dengan tanah praire, terbentuk dari batuan kapur, kaya bahan organik, senyawa basa, pH netral. Papua, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Jawa Timur
8 Ultisols tanah berwarna kuning-merah, mengalami pencician/ peluruhan. Disebut juga tanah podsolik terdapat di daerah lahan kering. Kalimantan Timur, Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Riau.
2.5.Kerusakan Tanah dan Upaya
Penanggulangannya
Kerusakan tanah meliputi erosi (pengikisan dan pemindahan tanah oleh air dan angin) serta kehilangan unsur hara (nutrien) dan bahan organik. Kerusakan tanah dapat juga disebabkan karena aktivitas manusia seperti :
Kerusakan tanah meliputi erosi (pengikisan dan pemindahan tanah oleh air dan angin) serta kehilangan unsur hara (nutrien) dan bahan organik. Kerusakan tanah dapat juga disebabkan karena aktivitas manusia seperti :
Deforestasi
Deforestasi/ penebangan hutan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kayu atau untuk penyediaan lahan pemukiman, perkotaan, pertambangan, dan pertanian. Kehilangan vegetasi karena deforestasi menyebabkan adanya pengikisan tanah karena tidak ada akar yang menahan, kekurangan unsusr hara karena tidak banyak bahan organik yang dibusukkan, serta tingkat kelembaban yang berkurang sehingga tanah cenderung menjadi kering.
Deforestasi/ penebangan hutan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kayu atau untuk penyediaan lahan pemukiman, perkotaan, pertambangan, dan pertanian. Kehilangan vegetasi karena deforestasi menyebabkan adanya pengikisan tanah karena tidak ada akar yang menahan, kekurangan unsusr hara karena tidak banyak bahan organik yang dibusukkan, serta tingkat kelembaban yang berkurang sehingga tanah cenderung menjadi kering.
Pengolahan Tanah Pertanian
Pengolahan lahan pertanian dapat menyebabkan kerusakan tanah sebab :
- pembajakan menyebabkan hancurnya struktur tanah dan mengubah struktur tanah, tanah menjadi kering dan mudah terkena erosi oleh angin
- bahan organik kadang menjadi terkubur lebih dalam sehingga tidak optimal digunakan oleh tanaman
- alat berat yang digunakan dapat merusak struktur tanah dan aerasi maupun penyerapan air
- penggunaan pestisida dapat membunuh biota yang penting bagi kesuburan tanah
Pengolahan lahan pertanian dapat menyebabkan kerusakan tanah sebab :
- pembajakan menyebabkan hancurnya struktur tanah dan mengubah struktur tanah, tanah menjadi kering dan mudah terkena erosi oleh angin
- bahan organik kadang menjadi terkubur lebih dalam sehingga tidak optimal digunakan oleh tanaman
- alat berat yang digunakan dapat merusak struktur tanah dan aerasi maupun penyerapan air
- penggunaan pestisida dapat membunuh biota yang penting bagi kesuburan tanah
Beberapa cara untuk mengatasi
kerusakan tanah :
- penghijauan / reboisasi, meningkatkan jumlah vegetasi dapat mengurangi erosi dan menambah jumlah nutrien tanah
- memperbaharui metode pertanian, seperti pergiliran tanaman, tersering, dan pemupukan organik/ menambah bahan organi ke tanah
- penghijauan / reboisasi, meningkatkan jumlah vegetasi dapat mengurangi erosi dan menambah jumlah nutrien tanah
- memperbaharui metode pertanian, seperti pergiliran tanaman, tersering, dan pemupukan organik/ menambah bahan organi ke tanah
3.AIR
Zat yang sangat penting di dalam
kehidupan karena air adalah penyusun utama pada makhluk hidup. Air diperlukan
menjadi pelarut umum dan membantu dalam proses metabolisme. Bumi memiliki
volume air 1,4 milyar km3. Sebanyak 97 % – nya adalah air laut, 1,7 % adalah
es, dan 0,7 % adalah air tawar, sisanya berupa uap air. Volume air tidak
berubah hanya mengalami daur/ siklus.
3.1.Air Tawar
Air Permukaan
Yaitu air yang berada di permukaan bumi yang terdiri dari :
- sungai, aliran air tawar yang bermuara ke danau, laut, atau sungai lain
- danau, cekungan/lembah yang digenangi oleh air tawar di tengah daratan
- rawa, permukaan bumi yang rendah yang digenangi oelh air tawar.
Air permukaan digunakan untuk sumber air bersih, pertanian, perikanan, sumber tenaga listrik, sarana olah raga dan rekreasi. Kualitas air permukaan dapat menurun karena adanya pencemaran. Pencemaran air permukaan sangat merugikan karena air menjadi berkurang kemanfaatannya dan dapat membunuh biota air. Pembuangan limbah ke badan air permukaan adalah penyebab terjadinya pencemaran air permukaan. Karena pentingnya kegunaan air permukaan ini maka perlulah dijaga kualitasnya.
Air Permukaan
Yaitu air yang berada di permukaan bumi yang terdiri dari :
- sungai, aliran air tawar yang bermuara ke danau, laut, atau sungai lain
- danau, cekungan/lembah yang digenangi oleh air tawar di tengah daratan
- rawa, permukaan bumi yang rendah yang digenangi oelh air tawar.
Air permukaan digunakan untuk sumber air bersih, pertanian, perikanan, sumber tenaga listrik, sarana olah raga dan rekreasi. Kualitas air permukaan dapat menurun karena adanya pencemaran. Pencemaran air permukaan sangat merugikan karena air menjadi berkurang kemanfaatannya dan dapat membunuh biota air. Pembuangan limbah ke badan air permukaan adalah penyebab terjadinya pencemaran air permukaan. Karena pentingnya kegunaan air permukaan ini maka perlulah dijaga kualitasnya.
Air Tanah
Air tanah adalah air yang terletak di dalam tanah . Berdasarkan letaknya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam.
.
Air Tanah Dangkal, terletak dekat dengan permukaan tanah, merupakan air yang dapat diserap oleh tanaman. Air ini dapat menjadi sumber air bagi manusia, tetapi cepat kering karena letaknya di permukaan dan mudah menguap.
Air Tanah Dalam, terletak di antara dua lapisan tanah yang kedap air. Air ini sulit menguap, dapat dimanfaatkan manusia dengan menggunakan pompa sumur dalam.
Pengambilan air tanah yang berlebihan karena adanya ledakan penduduk mengakibatkan sumur menjadi kering sebelum sempat tergantikan. Hal ini dapat berakibat adanya penurunan tanah ataupu adanya intrusi air laut.
Air tanah adalah air yang terletak di dalam tanah . Berdasarkan letaknya air tanah dapat dibedakan menjadi air tanah dangkal dan air tanah dalam.
.
Air Tanah Dangkal, terletak dekat dengan permukaan tanah, merupakan air yang dapat diserap oleh tanaman. Air ini dapat menjadi sumber air bagi manusia, tetapi cepat kering karena letaknya di permukaan dan mudah menguap.
Air Tanah Dalam, terletak di antara dua lapisan tanah yang kedap air. Air ini sulit menguap, dapat dimanfaatkan manusia dengan menggunakan pompa sumur dalam.
Pengambilan air tanah yang berlebihan karena adanya ledakan penduduk mengakibatkan sumur menjadi kering sebelum sempat tergantikan. Hal ini dapat berakibat adanya penurunan tanah ataupu adanya intrusi air laut.
3.2.Air Laut (air asin)
Air laut merupakan gabungan berbagai macam air yang mengalir dan bermuara ke laut. Air laut juga mengandung berbagai jenis garam-garam mineral. Air laut dapat menjadi habitat berbagai biota laut, sarana transportasi maupun rekreasi. Menurut kedalamannya air laut dibedakan menjadi :
Air laut merupakan gabungan berbagai macam air yang mengalir dan bermuara ke laut. Air laut juga mengandung berbagai jenis garam-garam mineral. Air laut dapat menjadi habitat berbagai biota laut, sarana transportasi maupun rekreasi. Menurut kedalamannya air laut dibedakan menjadi :
- Wilayah pasang surut, wilayah laut
yang kering saat air surut, mencakup daerah pantai yang merupakan ekosistem
yang dihuni oelh berbagai jenis biota laut seperti udang, kepiting, dan
ikan-ikan kecil.
- Wilayah laut dangkal, wilayah laut hingga kedalaman 150 m, paling kaya berbagai jenis ikan dan biota laut yang sangat bermanfaat bagi manusia dan ekosistem.
- Wilayah laut dalam, wilayah laut dengan kedalaman 150 m-1.800m, sulit ditembus sinar matahari sehingga biotanya semakin berkurang keanekaragamannya
- Wilayah laut sangat dalam, wilayah laut pada kedalaman lebih dari 1.800 m dengan suasana gelap, tekanan tinggi, sehingga makhluk hidup sangat sedikit.
- Wilayah laut dangkal, wilayah laut hingga kedalaman 150 m, paling kaya berbagai jenis ikan dan biota laut yang sangat bermanfaat bagi manusia dan ekosistem.
- Wilayah laut dalam, wilayah laut dengan kedalaman 150 m-1.800m, sulit ditembus sinar matahari sehingga biotanya semakin berkurang keanekaragamannya
- Wilayah laut sangat dalam, wilayah laut pada kedalaman lebih dari 1.800 m dengan suasana gelap, tekanan tinggi, sehingga makhluk hidup sangat sedikit.
Ekosistem air laut dapat mengalami
kerusakan akibat ulah manusia sperti pemomban, pencemaran, dll. Hal ini dapat
menurunkan kualitas air laut dan bisa mematikan berbagai biota air laut. Hal
ini akan merugikan manusia sendiri.
4.BATUAN
Batuan adalah kumpulan berbagai
mineral dalam bentuk padat. Mineral berupa senyawa anorganik. Batuan dan
mineral menyusun lapisan kerak bumi. Batuan terdapat di seluruh lapisan
permukaan bumi baik di darat maupun laut. Batuan dibedakan menjadi tiga jenis
utama yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga jenis
batuan ini dapat mengalami perubahan geologis sehingga bisa berubah ke jenis
lain.
4.1.Batuan Beku
Batuan beku terbentuk dari magma yang ke luar permukaan bumi , mengalami pendinginan dan mengeras. Mineral utama penyusun batuan beku adalah silikat, kuarsa(silikon dioksida). Mineral silikat mengandung elemen lain seperti besi, aluminium, kalsium, natrium, dan magnesium. Contoh batuan beku adalah granit, diorit, gabro, dan peridotit
Batuan beku terbentuk dari magma yang ke luar permukaan bumi , mengalami pendinginan dan mengeras. Mineral utama penyusun batuan beku adalah silikat, kuarsa(silikon dioksida). Mineral silikat mengandung elemen lain seperti besi, aluminium, kalsium, natrium, dan magnesium. Contoh batuan beku adalah granit, diorit, gabro, dan peridotit
4.2.Batuan Sedimen
Terbentuk dari kumpulan partikel mineral yang berasal dari batuan sebelumnya karena adanya proses pelapukan dan erosi. Batuan asal bisa berupa batuan beku, batuan, metamorf, atau batuan sedimen sendiri yang sudah lebih dulu terbentuk. Kandungan mineral utama berasal dari batuan beku dan ditambah dari bahan organik. Contoh batuan sedimen adalah konglomerat, dolomit, dan batu bara.
Terbentuk dari kumpulan partikel mineral yang berasal dari batuan sebelumnya karena adanya proses pelapukan dan erosi. Batuan asal bisa berupa batuan beku, batuan, metamorf, atau batuan sedimen sendiri yang sudah lebih dulu terbentuk. Kandungan mineral utama berasal dari batuan beku dan ditambah dari bahan organik. Contoh batuan sedimen adalah konglomerat, dolomit, dan batu bara.
4.3.Batuan Metamorf
Terbentuk dari batuan sebelumnya yang mengalami perubahan tekstur maupun struktur akibat panas maupun tekanan yang begitu tinggi. Biasanya mengandung mineral yang telah mengalami perubahan dari batuan induknya. Contoh batuan metamorf adalah marmer dan batu tulis
Terbentuk dari batuan sebelumnya yang mengalami perubahan tekstur maupun struktur akibat panas maupun tekanan yang begitu tinggi. Biasanya mengandung mineral yang telah mengalami perubahan dari batuan induknya. Contoh batuan metamorf adalah marmer dan batu tulis
Berbagai batuan telah dimanfaatkan
manusia seperti senjata manusia purba, bahan kontruksi bangunan, perhiasan,
bahan bakar, dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
5.ROTASI DAN REVOLUSI BUMI
5.1.Rotasi Bumi
Bumi berputar dari porosnya dari barat ke timur yang disebut berotasi. Akibat rotasi bumi benda-benda langit seolah mengalami pergerakan semu harian dari timur ke barat, terjadi peristiwa siang dan malam, maupun terjadinya perbedaan waktu. Periode rotasi buni adalah 23 jam 56 menit atau dibulatkan menjadi 24 jam kurang 4 menit tiap kali putaran. Arah putaran negatif ke arah timur. Saat berotasi atmosfernya pun ikut berotasi.
Bumi berputar dari porosnya dari barat ke timur yang disebut berotasi. Akibat rotasi bumi benda-benda langit seolah mengalami pergerakan semu harian dari timur ke barat, terjadi peristiwa siang dan malam, maupun terjadinya perbedaan waktu. Periode rotasi buni adalah 23 jam 56 menit atau dibulatkan menjadi 24 jam kurang 4 menit tiap kali putaran. Arah putaran negatif ke arah timur. Saat berotasi atmosfernya pun ikut berotasi.
5.2.Revolusi Bumi
Seperti halnya planet-planet yang lain bumi juga berevolusi mengelilingi matahari dalam tata suryanya. Bidang revolusi bumi disebut ekliptika. Satu kali periode revolusi bumi adalah 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik yang disebut satu tahun pada penanggalan Masehi. Revolusi bumi mengakibatkan pergeseran matahari dari utara ke selatan khatulistiwa, perubahan lama siang dan malam, peredaran semu matahari, serta pergantian musim. Pergantian musim disebabkan karena tidak sejajarnya sumbu rotasi bumi dan sumbu revolusi bumi. Sudut yang terbentuk oleh ke dua sumbu tadi menyebabkan perubahan musim bumi di sebelah utara dan selatan. Jika belahan bumi utara musim dingin di belahan selatan musim panas.
Seperti halnya planet-planet yang lain bumi juga berevolusi mengelilingi matahari dalam tata suryanya. Bidang revolusi bumi disebut ekliptika. Satu kali periode revolusi bumi adalah 365 hari 6 jam 9 menit dan 10 detik yang disebut satu tahun pada penanggalan Masehi. Revolusi bumi mengakibatkan pergeseran matahari dari utara ke selatan khatulistiwa, perubahan lama siang dan malam, peredaran semu matahari, serta pergantian musim. Pergantian musim disebabkan karena tidak sejajarnya sumbu rotasi bumi dan sumbu revolusi bumi. Sudut yang terbentuk oleh ke dua sumbu tadi menyebabkan perubahan musim bumi di sebelah utara dan selatan. Jika belahan bumi utara musim dingin di belahan selatan musim panas.
Daerah iklim sedang mengalami
pergantian 4 musim yaitu musim panas (summer), gugur (autum/fall), dingin
(winter), dan semi (spring). Pada musim panas siang lebih panjang dari pada
malam dan sebaliknya.
B. BENDA LANGIT
B.1. MATAHARI
Matahari merupakan salah satu
bintang di jagat raya yang menjadi pusat tata surya kita. Bumi dan planet lain
mengelilingi matahari pada orbit/garis edar masing-masing. Matahari berupa bola
gas raksasa yang tersusun oleh gas Hidrogen (92%0 dan Helium (7,8%). Matahari
adalah penyedia energi bagi kehidupan bumi. Pada inti matahari dengan suhu
mencapai 15.000.000 oC gas hidrogen diubah menjadi Helium . Pengubahan ini
memancarkan cahaya dan panas yang dipakai untuk fotosintesis oleh tanaman dan
energi berpindah ke organisme lain melalui rantai makanan.
Matahari berukuran sangat besar
dengan diameter 109 kali diameter bumi, dan volume 1,3 juta kali volume bumi.
Jarak bumi ke matahari kira-kira 150 juta km. Matahari adalah salah satu
bintang yang terdekat dengan bumi. Jutaan bintang di jagat raya dan tampak
kecil karena jaraknya yang sangat jauh.
B.2. BULAN
Bulan adalah satelit bumi/ pengikut
bumi. Satelit terbentuk secara alami bersama terbentuknya planet. Bulan
memiliki masa yang lebih kecil dan berlokasi dalam lingkungan gravitasi planet
tertentu, maka satelit tersebut beredar mengelilingi planet tersebut. Jika
benda yang mengikut ini dibuat oleh manusia disebut satelit buatan.
Gerakan Bulan
Bulan bergerak mengelilingi buni (berevolusi) dan juga berotasi pada porosnya dengan kecepatan tertentu. Hal ini terbukti dengan permukaan bulan yang tidak selalu sama jika dilihat dari bumi.Waktu yang dibutuhkan bulan untuk berotasi dan berevolusi adalah sama yaitu 29 hari atau 1 bulan. Revolusi bulan mengakibatkan adanya fase bulan, yaitu bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi yang memantulkan cahaya matahari berubah secara teratur. Kadang tampak seperti sabit, kadang lebih tebal, kadang bulat penuh. Kedudukan bulan yang searah dengan matahari disebut konjungsi, yaitu bulan yang menghadap bumi dalam keadaan gelap, sehingga kita tidak dapat melihat cahaya bulan. Perubahan fase bulan dipakai untuk penghitungan kalender Hijriyah. Satu bulan pada penanggalan revolusi bulan lamanya 29,5 hari, tepatnya 29 hari, 12 jam, 44 menit, 3 detik. Lamanya satu tahun adalah 354 hari.
Bulan bergerak mengelilingi buni (berevolusi) dan juga berotasi pada porosnya dengan kecepatan tertentu. Hal ini terbukti dengan permukaan bulan yang tidak selalu sama jika dilihat dari bumi.Waktu yang dibutuhkan bulan untuk berotasi dan berevolusi adalah sama yaitu 29 hari atau 1 bulan. Revolusi bulan mengakibatkan adanya fase bulan, yaitu bentuk bulan yang selalu berubah-ubah jika dilihat dari bumi yang memantulkan cahaya matahari berubah secara teratur. Kadang tampak seperti sabit, kadang lebih tebal, kadang bulat penuh. Kedudukan bulan yang searah dengan matahari disebut konjungsi, yaitu bulan yang menghadap bumi dalam keadaan gelap, sehingga kita tidak dapat melihat cahaya bulan. Perubahan fase bulan dipakai untuk penghitungan kalender Hijriyah. Satu bulan pada penanggalan revolusi bulan lamanya 29,5 hari, tepatnya 29 hari, 12 jam, 44 menit, 3 detik. Lamanya satu tahun adalah 354 hari.
Gerhana Bulan
Gerhana terjadi karena lintasan bulan. Bulan mengelilingi buni dengan lintasannya yang berbentuk elips, dan bumi menjadi titik pusat lintasan tersebut. Lintasan terjauh bulan disebut apogea dan lintasan terdekat disebut perigea. Bulan tidak memancarkan sinarnya sendiri tetapi memantulkan cahaya matahari. Bayangan bumi dan bulan membentuk kerucut. Kerucut bayangan bumi lebih panjang dari pada bayangan bulan. Kerucut bayangan gelap disebut umbra yang tidak terlalu gelap disebut penumbra. Penumbra di belakang bumi atau bulan berbentuk kerucut dengan puncaknya di bumi atu di bulan, makin jauh makin besar sampai bayangan tidak terlihat.
Gerhana terjadi karena lintasan bulan. Bulan mengelilingi buni dengan lintasannya yang berbentuk elips, dan bumi menjadi titik pusat lintasan tersebut. Lintasan terjauh bulan disebut apogea dan lintasan terdekat disebut perigea. Bulan tidak memancarkan sinarnya sendiri tetapi memantulkan cahaya matahari. Bayangan bumi dan bulan membentuk kerucut. Kerucut bayangan bumi lebih panjang dari pada bayangan bulan. Kerucut bayangan gelap disebut umbra yang tidak terlalu gelap disebut penumbra. Penumbra di belakang bumi atau bulan berbentuk kerucut dengan puncaknya di bumi atu di bulan, makin jauh makin besar sampai bayangan tidak terlihat.
Gerhana bulan dapat terjadi saat
bulan purnama, yaitu saat matahari bumi dan bulan berada dalam satu garis
lurus. Ketika umbra bumi mengenai bulan, atau bulan memasuki daerah umbra bumi
akan terjadi gerhana bulan total, jika bulan masuk sebagian ke bagiam umbra
bumi maka terjadi gerhana bulan sebagian., jika seluruh bulan berada di bagian
penumbra maka disebut gerhana penumbra. Secara berturut-turut gerhana adalah
sebagai berikut :
gerhana penumbra gerhana sebagian
gerhana total gerhana sebagian gerhana penumbra bulan purnama kembali.
B.3. PLANET DAN PLANET KERDIL (DRAWF
PLANET)
Planet adalah anggota tata surya
yang berukuran relatif besar, tidak memancarkan cahayanya sendiri melainkan
merefleksikan cahaya matahari, dan berputar mengelilingi matahari. Tahun 2006
IAU(international Astronomical Union) merumuskan benda langit sebagai benda
langit yang memiliki orbit mengelilingi matahari, memiliki massa dan gravitasi
yang cukup sehingga dapat membentuk struktur bulat, dan memiliki garis/jalur
orbit yang bersih”.
Ada delapan planet dalam sistem tata
surya kita yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan
Neptunus. Empat planet yang terdekat dengan matahari yaitu Merkurius, Venus,
Bumi, dan Mars dikelompokkan sebagai planet dalam. Planet dalam berupa bola
padat yang tersusun atas batuan. Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus
dikelompokkan sebagai planet luar. Anggota planet luar memiliki struktur berupa
bola gas dan memiliki cincin. Antara planet luar dan planet dalam terdapat
serbuk asteroid yang merupakan jalur lintasan asteroid.
Pluto, Ceres, dan Eris dikelompokkan
ke dalam planet kerdil (dwarf planet) yang memiliki lintasan yang tidak bersih.
B.4. KOMET, ASTEROID, DAN METEOR
Komet, Asteroid, dan Meteor merupakan serpihan-serpihan benda langit yang melayang di angkasa. Ketiganya berbeda terutama dalam hal komponen penyusunnya dan orbitnya.
Komet, Asteroid, dan Meteor merupakan serpihan-serpihan benda langit yang melayang di angkasa. Ketiganya berbeda terutama dalam hal komponen penyusunnya dan orbitnya.
Komet
Merupakan serpihan benda langit berupa bola es dan debu. Komet hanya terlihat saat melintas dekat matahari dan dikenali dengan ekornya yang memanjang sampai ratusan kilometer. Ekor komet terbentuk karena energi yang dipancarkan matahari meniup bagian partikel gas dan debu di permukaan komet yang selalu menjauhi matahari. Orbit komet berbentuk oval dan memiliki periode tertentu sehingga dapat diramalkan kapan akan mun culnya. Contoh komet adalah Halley dan Komet Halle Bobb.
Merupakan serpihan benda langit berupa bola es dan debu. Komet hanya terlihat saat melintas dekat matahari dan dikenali dengan ekornya yang memanjang sampai ratusan kilometer. Ekor komet terbentuk karena energi yang dipancarkan matahari meniup bagian partikel gas dan debu di permukaan komet yang selalu menjauhi matahari. Orbit komet berbentuk oval dan memiliki periode tertentu sehingga dapat diramalkan kapan akan mun culnya. Contoh komet adalah Halley dan Komet Halle Bobb.
Asteroid
Berupa serpihan benda langit berupa batuan padat dengan ukuran bervariasi. Letaknya berada di sabuk asteroid yaitu antara planet Yupiter dan Mars.
Berupa serpihan benda langit berupa batuan padat dengan ukuran bervariasi. Letaknya berada di sabuk asteroid yaitu antara planet Yupiter dan Mars.
Meteor
Merupakan serpihan benda langit yang berupa batuan yang sering memasuki atmosfer bumi yang dikenal sebagai bintang jatuh. Gesekan meteror dengan atmosfer bumi menimbulkan panas dan cahaya. Gesekan ini pula yang menjadikan meteor akan hancur menjadi debu. Jika ukuran meteor cukup besar masih ada yang mampu melewati atmosfer dan jatuh menghantam tanah, yang disebut meteorit dan dapat membentuk kawah.
Merupakan serpihan benda langit yang berupa batuan yang sering memasuki atmosfer bumi yang dikenal sebagai bintang jatuh. Gesekan meteror dengan atmosfer bumi menimbulkan panas dan cahaya. Gesekan ini pula yang menjadikan meteor akan hancur menjadi debu. Jika ukuran meteor cukup besar masih ada yang mampu melewati atmosfer dan jatuh menghantam tanah, yang disebut meteorit dan dapat membentuk kawah.
No comments:
Post a Comment