Surah yang menjelaskan beriman
pada hari kiamat
Beriman
pada hari akhir menjasi ciri muttaqin (orang-orang yang
bertakwa). Allah SWT berfirman sebagai berikut :
Artinya :
"Dan mereka yang beriman kepada Kitab
(Al-Qur’an)yang telah diturunkan kepadamu (Muhammad)dan
kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan
adanya (kehidupan)
akhirat." (Q.S. Al-Baqarah,
2: 4)
Surah yang
menjelaskan kebenaran adanya hari
Kiamat
Al-Qur’an
Surat Al-‘Araf [7] ayat 187.
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي لاَ يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلاَّ هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ لاَ تَأْتِيكُمْ إِلاَّ بَغْتَةً يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ اللهِ وَلَـكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُونَ -١٨٧-
Artinya : Mereka menanyakan
kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya
pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhan-ku; tidak ada (seorang pun) yang
dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya
bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali
secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya.
Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada
Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” ( Q.S Al-‘Araf [7]: 187)
Kiamat
adalah hancurnya alam semesta dengan diawali tiupan sangkakala pertama. Bumi
bergoncang, gunung-gunung meletus, air laut mendidih kemudian meluap, langit
terbelah kemudian ambruk, manusia beterbangan seperti anai-anai. Suatu gambaran
peristiwa sang sungguh mengerikan, namun kedatangannya tidak bisa dihindari,
sementara pintu taubat sudah tertutup. Semua manusia mati.
Allah
Swt berfirman dalam Surat Al-Zilzalah
ayat 1-7.
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا -١- وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا -٢- وَقَالَ الْإِنسَانُ مَا لَهَا -٣- يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا -٤- بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا -٥- يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتاً لِّيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ -٦- فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَهُ -٧- وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرّاً يَرَهُ -٨-
Artinya : Apabila bumi
diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan bumi telah mengeluarkan
beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya, “Apa yang terjadi
pada bumi ini?” Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya, karena sesungguhnya Tuhan-mu
telah memerintahkan (yang demikian itu) padanya. Pada hari itu manusia keluar
dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok, untuk diperlihatkan kepada
mereka (balasan) semua perbuatannya. Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan
seberat zarah, niscaya dia akan melihat (ba-lasan)nya. Dan barangsiapa
mengerjakan kejahatan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan)Nya. (Q.S Al-Zalzalah [99]: 1-7)
Ba’ats
Setelah
manusia mati, kemudian masuk fase berikutnya yaitu fase kebangkitan atau yaumul
ba’ats, dimana semua manusai bangkitkan dari alam kubur. Hal itu ditandai
dengan tiupan sangkakala yang kedua.
Pada saat manusia dibangkitkan,
orang-orang kafir munafiq berkata :
قَالُوا
يَا
وَيْلَنَا
مَن
بَعَثَنَا
مِن
مَّرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ -٥٢-
Artinya:
Mereka berkata, “Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari
tempat tidur kami (kubur)?” Inilah yang Dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih
dan benarlah rasul-rasul(-Nya). (Q.S Yasin [36]: 52)
Padahal pada saat hidup
mereka beranggapan bahwa hidup hanya di dunia saja, dan tidak akan
dibangkitkan. Allah Swt berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-An’am ayat 26 :
وَقَالُواْ إِنْ هِيَ إِلاَّ حَيَاتُنَا الدُّنْيَا وَمَا نَحْنُ بِمَبْعُوثِينَ -٢٩-
Artinya
: Dan tentu mereka akan mengatakan (pula), “Hidup hanyalah di dunia ini, dan
kita tidak akan dibangkitkan.” ( Q.S Al-An’am [6]: 29)
Hisab dan
Mizan (Perhitungan dan Penimbangan)
فَأَمَّا
مَنْ
أُوتِيَ
كِتَابَهُ
بِيَمِينِهِ -٧- فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَاباً يَسِيراً -٨- وَيَنقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُوراً -٩- وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاء ظَهْرِهِ -١٠- فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُوراً -١١- وَيَصْلَى سَعِيراً -١٢-
Artinya:
Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya,
maka
dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada
keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira. Dan adapun orang yang
catatannya diberikan dari sebelah belakang, maka dia akan berteriak, “Celakalah
aku!” Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).
No comments:
Post a Comment