Kerusakan
pada hewan dan tumbuhan disebabkan oleh banyak hal. Selain faktor alam,
penyebab utama kerusakan tersebut adalah manusia. Di alam seperti yang kita
saksikan bersama, hampir 80% kerusakan yang terjadi adalah karena ulah manusia.
Kerusakan karena faktor lain seperti bencana alam, tidaklah dominan karena
bencana alam tidak sering terjadi. Keadaan ini seharusnya tidak dapat
ditoleransi. Bila hal ini dibiarkan berlanjut, akan membahayakan kehidupan kita
dan anak cucu kita kelak.
Kerusakan Hewan
dan Tumbuhan
Manusia
sebagai faktor utama terjadinya kerusakan pada flora dan fauna salah satunya
dengan melakukan pencemaran pada air sungai. Pabrik dan industri lainnya
membuang limbah pembuangan pabrik ke sungai dan laut, sedangkan air merupakan
komponen penting bagi seluruh kehidupan di bumi untuk hidup. Bukan hanya flora
dan fauna yang membutuhkannya, tetapi juga manusia sendiri.
Akibat
mengonsumsi air yang tercemar, flora dan fauna yang ada tidak akan dapat
bertahan hidup lama. Banyak zat kimia yang mencemari sungai akan merusak
habitat di sekitarnya. Seharusnya, pemerintah berperan penting untuk melakukan
tindakan kepada pengusaha yang tidak mematuhi peraturan pelestarian lingkungan.
Selain pencemaran sungai, faktor lain adalah gencarnya pembangunan yang tidak
diimbangi dengan pelestarian lingkungan sekitarnya. Pembangunan pemukiman
banyak terjadi dengan melakukan koversi hutan padahal ekosistem hutan merupakan
titik vital bagi kehidupan.
Flora
yang tumbuh di sana menyediakan udara segar untuk kita bernapas. Pembangunan
yang tidak mengindahkan kondisi alam akan berdampak pada kehidupan manusia itu
sendiri, yaitu berkurangnya pohon sebagai penghasil oksigen yang bersih.
Pertumbuhan penduduk yang sangat signifikan menyebabkan peningkatan kebutuhan
seperti sandang, pangan , dan papan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia
meningkatkan pendapatannya dengan melakukan pembangunan dan mengexploitasi alam
secara berlebihan.
Pemanfaatan
yang berlebihan ataupun tidak terkendali mangakibatkan keseimbangan alam
terganggu dan akibatnya mucul krisis lingkungan. Salah satu indikator yang bisa
kita saksikan hingga saat ini, yaitu semakin banyaknya populasi hewan dan
tumbuhan yang hilang. Mungkin tidak akan terasa untuk saat ini, tetapi untuk
masa depan dampaknya akan lebih terasa. Selain itu, bencana pemanasan global
akibat hilangnya flora akan berdampak lebih buruk lagi ke depannya yang saat ini
sudah dirasakan dampaknya hampir di seluruh belahan dunia. Banyak terjadi
banjir, tanah longsor, debit laut meningkat hingga menyebabkan hilangnya pantai
dan beberapa pulau dari peta dunia.
Dampak
Kerusakan Hewan dan Tumbuhan
Dampak
yang bsia kita rasakan seperti yang disebutkan di atas akan kita rasakan baik
secara langsung atau tidak langsung, baik sekarang maupun nanti. Adapun dampak
yang terjadi karena kerusakan pada hewan dan tumbuhan adalah sebagai berikut.
1. Ekosistem di
Alam Tidak Seimbang
Di
dalam ekosistem, tentu terdapat pemangsa dan yang dimangsa. Jika salah satu
dari ekosistem itu dihilangkan atau mengalami kepunahan, akibatnya bisa
merugikan kehidupan. Para peneliti pernah mengadakan percobaan di sebuah pantai
di kawasan Amerika Utara. Mereka mengambil spesies pemangsa bintang laut jenis
pisaster dalam eksositem di pantai tersebut.
Di
sana, setidaknya terdapat 15 jenis spesies dan dalam waktu tiga bulan, udang bernacle
yang merupakan makanan dari bintang laut berkembang sangat pesat.
Setelah satu tahun, banyak spesies yang menghilang dan meninggalkan delapan
spesies sisanya. Hilangnya bintang laut sebagai pemangsa membuat bernacle
mengambil alih kehidupan di permukaan karang, sehingga ganggang
yang merupakan salah satu spesies terumbu karang tidak bisa hidup.
2. Langkanya
Sumber Daya
Hewan
dan tumbuhan merupakan sumber daya penting yang selalu dimanfaatkan oleh
manusia. Sebagai contoh manusia selalu tergantung dengan adanya hutan. Hutan
banyak menghasilkan berbagai macam kebutuhan bagi manusia. Hutan menghasilkan
kayu, daun, buah, getah, lain sebagainya. Hutan juga menyediakan cadangan air
yang dibutuhkan tidak hanya oleh manusia akan tetapi oleh mahkluk hidup
lainnya. Jika hutan mengalami kerusakan, maka hilang juga sumber daya yang dibutuhkan
manusia. Hal yang paling fatal, hilangnya cadangan air sehingga terjadi
kelangkaan air untuk kehidupan.
3. Kualitas
Kesehatan Menurun
Hewan
dan tumbuhan merupakan sumber daya makanan bagi manusia. Selain mendapatkannya
di alam, manusia juga melakukan budidaya sebagai persiapan untuk kebutuhan
sehari-hari. Untuk melakukan budidaya, manusia tentunya banyak mengunakan pupuk
yang berupa pestisida dan zat polutan yang lain. Hewan dan tumbuhan yang
diberikan makanan kimiawi, tentunya zat yang terkandung di dalamnya berpindah
ke dalam tubuh hewan maupun tumbuhan tersebut. Pada saat manusia mengonsumsi
hewan maupun tumbuhan hasil budidaya tersebut, maka zat yang terkandung di
dalamnya ikut pindah juga ke dalam tubuh manusia.
Indikasi
rusaknya habitat fauna adalah dengan munculnya berbagai macam penyakit seperti
anthrax, pes, dan flu burung. Selain hewan darat, hewan laut juga mengalami
pencemaran. Dari hasil penelitian, beberapa hewan laut seperti kerang banyak
tercemar oleh zat logam berat. Tentu hal ini sangat berbahaya untuk kita
konsumsi.
4. Bencana
karena Kerusakan Hutan
Bencana
alam yang sering terjadi diakibatkan karena rusaknya habitat hewan dan
tumbuhan. Bencana banjir dan tanah longsor adalah fenomena alam yang sering
kita saksikan ketika musim hujan tiba. Kejadian itu tidak lepas dari adanya
kerusakan pada ekosistem hutan. Hutan yang gundul tidak dapat menahan laju
hujan yang menghanyutkan lapisan tanah dan terjadilah erosi tanah.
5. Kesuburan
Tanah Menghilang
Unsur
penting yang menjaga kesuburan tanah adalah nitrogen. Unsur tersebut juga
terkandung dalam susunan DNA mahkluk hidup. Nitrogen yang penting bagi
kehidupan itu dihasilkan oleh hewan dan tumbuhan. Tumbuhan dari jenis buncis,
kedelai, dan kacang polong mendorong terjadinya penguraian nitrogen dalam
tanah. Zat kimia yang terdapat dalam akar tumbuhan tersebut akan memacu
berkembangbiaknya bakteri rhizobium yang memproduksi
nitrogen. Jika tanaman-tanaman tersebut mengalami kerusakan pada habitatnya,
pembentukan nitrogen akan terganggu dan tanah pun kehilangan kesuburannya.
6. Terputusnya
Daur Kehidupan
Dampak
terputusnya daur kehidupan merupakan dampak yang paling mengerikan bila terjadi
kerusakan pada hewan dan tumbuhan. Kerusakan yang terjadi mengakibatkan
putusnya daur karbon dan pastinya kehidupan akan terganggu. Berputarnya daur
kehidupan pada ekosistem yang ada di muka bumi saling memberikan manfaat satu
sama lainnya. Kehidupan yang ada saling ketergantungan. Bila ada satu yang
putus, maka keseimbangan kehidupan akan terganggu pula. \
Upaya Pelestarian Flora dan fauna
Setelah
mengetahui betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, tentunya merupakan
kewajiban keharusan bagi kita bersama untuk menjaganya. Kerusakan yang terjadi
pasa hewan dan tumbuhan merupakan kerugian pada kita juga kelak. Sudah saatnya
bagi kita untuk selalu menjaganya. Hewan dan tumbuhan merupakan kekayaan alam
yang dapat diperbaharui. Untuk melindungi dari kerusakan maupun kepunahan,
perlu diadakan beberapa upaya pelestarian dengan UU sebagai hukumnya. Adapun
usaha yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
·
Membuat suaka margasatwa bagi hewan-hewan yang hampir
mengalami kepunahan. Begitu banyak hewan di Indonesia yang hampir punah karena
habitanya dirusak oleh manusia. Contoh hewan yang harus kita lindungi adalah
harimau Sumatera, komodo di Flores, orangutan sumatera, dan masih banyak lagi.
·
Membuat cagar alam. Cagar alam bukan hanya untuk
melindungi spesies tertentu, tetapi tempat perlindungan untuk semua jenis
mahkluk hidup di dalamnya, baik itu hewan maupun tumbuhan yang dilindungi.
Contoh cagar alam di Indonesia adalah Cagar Alam Way Kambas dan Cagar Alam
Ujung Kulon.
·
Membuat perlindungan hutan yang fungsinya melindungi
hutan dari penebangan dan pengrusakan secara liar. Contoh yang bisa kita ambil
adalah: hutan wisata, hutan buru, dan hutan lindung.
·
Membuat taman nasional dengan membuat taman nasional kita
dapat memberikan perlindungan pada suatu daerah yang melingkupi sarana dan
prasarana yang luas. Contoh taman nasional di Indonesia adalah Taman Nasional
Komodo, Taman Nasional Lorenz, dan Taman Nasional Gunung Lauzer.
·
Membuat taman laut, merupakan tempat di daerah lautan
dengan radius tertentu dan dilindungi oleh undang-undang kelautan untuk
melindungi ekosistem di dalamnya. Contoh taman laut di Indonesia adalah taman
laut Bunaken, taman laut Togean, dan taman laut Selat Pantar.
·
Membuat kebun raya atau kebun binantang. Tempat tersebut
djadikan sebagai tempat perlindungan bagi hewan dan juga sebagai tempat
penelitian untuk menjaga kelestariannya. Contoh kebun raya dan kebun binatang
di Indonesia adalah Kebun Raya Bogor dan Kebun Binatang Taman Safari Indonesia.
Mari
kita jaga kelestarian hewan dan tumbuhan!
No comments:
Post a Comment