Tuesday, 24 February 2015

Kerusakan Hewan, Tumbuhan, dan Dampaknya bagi Kehidupan




Kerusakan pada hewan dan tumbuhan disebabkan oleh banyak hal. Selain faktor alam, penyebab utama kerusakan tersebut adalah manusia. Di alam seperti yang kita saksikan bersama, hampir 80% kerusakan yang terjadi adalah karena ulah manusia. Kerusakan karena faktor lain seperti bencana alam, tidaklah dominan karena bencana alam tidak sering terjadi. Keadaan ini seharusnya tidak dapat ditoleransi. Bila hal ini dibiarkan berlanjut, akan membahayakan kehidupan kita dan anak cucu kita kelak.
Kerusakan Hewan dan Tumbuhan
Manusia sebagai faktor utama terjadinya kerusakan pada flora dan fauna salah satunya dengan melakukan pencemaran pada air sungai. Pabrik dan industri lainnya membuang limbah pembuangan pabrik ke sungai dan laut, sedangkan air merupakan komponen penting bagi seluruh kehidupan di bumi untuk hidup. Bukan hanya flora dan fauna yang membutuhkannya, tetapi juga manusia sendiri.
Akibat mengonsumsi air yang tercemar, flora dan fauna yang ada tidak akan dapat bertahan hidup lama. Banyak zat kimia yang mencemari sungai akan merusak habitat di sekitarnya. Seharusnya, pemerintah berperan penting untuk melakukan tindakan kepada pengusaha yang tidak mematuhi peraturan pelestarian lingkungan. Selain pencemaran sungai, faktor lain adalah gencarnya pembangunan yang tidak diimbangi dengan pelestarian lingkungan sekitarnya. Pembangunan pemukiman banyak terjadi dengan melakukan koversi hutan padahal ekosistem hutan merupakan titik vital bagi kehidupan.
Flora yang tumbuh di sana menyediakan udara segar untuk kita bernapas. Pembangunan yang tidak mengindahkan kondisi alam akan berdampak pada kehidupan manusia itu sendiri, yaitu berkurangnya pohon sebagai penghasil oksigen yang bersih. Pertumbuhan penduduk yang sangat signifikan menyebabkan peningkatan kebutuhan seperti sandang, pangan , dan papan. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, manusia meningkatkan pendapatannya dengan melakukan pembangunan dan mengexploitasi alam secara berlebihan.
Pemanfaatan yang berlebihan ataupun tidak terkendali mangakibatkan keseimbangan alam terganggu dan akibatnya mucul krisis lingkungan. Salah satu indikator yang bisa kita saksikan hingga saat ini, yaitu semakin banyaknya populasi hewan dan tumbuhan yang hilang. Mungkin tidak akan terasa untuk saat ini, tetapi untuk masa depan dampaknya akan lebih terasa. Selain itu, bencana pemanasan global akibat hilangnya flora akan berdampak lebih buruk lagi ke depannya yang saat ini sudah dirasakan dampaknya hampir di seluruh belahan dunia. Banyak terjadi banjir, tanah longsor, debit laut meningkat hingga menyebabkan hilangnya pantai dan beberapa pulau dari peta dunia.
Dampak Kerusakan Hewan dan Tumbuhan
Dampak yang bsia kita rasakan seperti yang disebutkan di atas akan kita rasakan baik secara langsung atau tidak langsung, baik sekarang maupun nanti. Adapun dampak yang terjadi karena kerusakan pada hewan dan tumbuhan adalah sebagai berikut.
1. Ekosistem di Alam Tidak Seimbang
Di dalam ekosistem, tentu terdapat pemangsa dan yang dimangsa. Jika salah satu dari ekosistem itu dihilangkan atau mengalami kepunahan, akibatnya bisa merugikan kehidupan. Para peneliti pernah mengadakan percobaan di sebuah pantai di kawasan Amerika Utara. Mereka mengambil spesies pemangsa bintang laut jenis pisaster dalam eksositem di pantai tersebut.
Di sana, setidaknya terdapat 15 jenis spesies dan dalam waktu tiga bulan, udang bernacle yang merupakan makanan dari bintang laut berkembang sangat pesat. Setelah satu tahun, banyak spesies yang menghilang dan meninggalkan delapan spesies sisanya. Hilangnya bintang laut sebagai pemangsa membuat bernacle mengambil alih kehidupan di permukaan karang, sehingga ganggang yang merupakan salah satu spesies terumbu karang tidak bisa hidup.
2. Langkanya Sumber Daya
Hewan dan tumbuhan merupakan sumber daya penting yang selalu dimanfaatkan oleh manusia. Sebagai contoh manusia selalu tergantung dengan adanya hutan. Hutan banyak menghasilkan berbagai macam kebutuhan bagi manusia. Hutan menghasilkan kayu, daun, buah, getah, lain sebagainya. Hutan juga menyediakan cadangan air yang dibutuhkan tidak hanya oleh manusia akan tetapi oleh mahkluk hidup lainnya. Jika hutan mengalami kerusakan, maka hilang juga sumber daya yang dibutuhkan manusia. Hal yang paling fatal,  hilangnya cadangan air sehingga terjadi kelangkaan air untuk kehidupan.
3. Kualitas Kesehatan Menurun
Hewan dan tumbuhan merupakan sumber daya makanan bagi manusia. Selain mendapatkannya di alam, manusia juga melakukan budidaya sebagai persiapan untuk kebutuhan sehari-hari. Untuk melakukan budidaya, manusia tentunya banyak mengunakan pupuk yang berupa pestisida dan zat polutan yang lain. Hewan dan tumbuhan yang diberikan makanan kimiawi, tentunya zat yang terkandung di dalamnya berpindah ke dalam tubuh hewan maupun tumbuhan tersebut. Pada saat manusia mengonsumsi hewan maupun tumbuhan hasil budidaya tersebut, maka zat yang terkandung di dalamnya ikut pindah juga ke dalam tubuh manusia.
Indikasi rusaknya habitat fauna adalah dengan munculnya berbagai macam penyakit seperti anthrax, pes, dan flu burung. Selain hewan darat, hewan laut juga mengalami pencemaran. Dari hasil penelitian, beberapa hewan laut seperti kerang banyak tercemar oleh zat logam berat. Tentu hal ini sangat berbahaya untuk kita konsumsi.
4. Bencana karena Kerusakan Hutan
Bencana alam yang sering terjadi diakibatkan karena rusaknya habitat hewan dan tumbuhan. Bencana banjir dan tanah longsor adalah fenomena alam yang sering kita saksikan ketika musim hujan tiba. Kejadian itu tidak lepas dari adanya kerusakan pada ekosistem hutan. Hutan yang gundul tidak dapat menahan laju hujan yang menghanyutkan lapisan tanah dan terjadilah erosi tanah.
5. Kesuburan Tanah Menghilang
Unsur penting yang menjaga kesuburan tanah adalah nitrogen. Unsur tersebut juga terkandung dalam susunan DNA mahkluk hidup. Nitrogen yang penting bagi kehidupan itu dihasilkan oleh hewan dan tumbuhan. Tumbuhan dari jenis buncis, kedelai, dan kacang polong mendorong terjadinya penguraian nitrogen dalam tanah. Zat kimia yang terdapat dalam akar tumbuhan tersebut akan memacu berkembangbiaknya bakteri rhizobium yang memproduksi nitrogen. Jika tanaman-tanaman tersebut mengalami kerusakan pada habitatnya, pembentukan nitrogen akan terganggu dan tanah pun kehilangan kesuburannya.
6. Terputusnya Daur Kehidupan
Dampak terputusnya daur kehidupan merupakan dampak yang paling mengerikan bila terjadi kerusakan pada hewan dan tumbuhan. Kerusakan yang terjadi mengakibatkan putusnya daur karbon dan pastinya kehidupan akan terganggu. Berputarnya daur kehidupan pada ekosistem yang ada di muka bumi saling memberikan manfaat satu sama lainnya. Kehidupan yang ada saling ketergantungan. Bila ada satu yang putus, maka keseimbangan kehidupan akan terganggu pula. \















Upaya Pelestarian Flora dan fauna

Setelah mengetahui betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, tentunya merupakan kewajiban keharusan bagi kita bersama untuk menjaganya. Kerusakan yang terjadi pasa hewan dan tumbuhan merupakan kerugian pada kita juga kelak. Sudah saatnya bagi kita untuk selalu menjaganya. Hewan dan tumbuhan merupakan kekayaan alam yang dapat diperbaharui. Untuk melindungi dari kerusakan maupun kepunahan, perlu diadakan beberapa upaya pelestarian dengan UU sebagai hukumnya. Adapun usaha yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
·         Membuat suaka margasatwa bagi hewan-hewan yang hampir mengalami kepunahan. Begitu banyak hewan di Indonesia yang hampir punah karena habitanya dirusak oleh manusia. Contoh hewan yang harus kita lindungi adalah harimau Sumatera, komodo di Flores, orangutan sumatera, dan masih banyak lagi.
·         Membuat cagar alam. Cagar alam bukan hanya untuk melindungi spesies tertentu, tetapi tempat perlindungan untuk semua jenis mahkluk hidup di dalamnya, baik itu hewan maupun tumbuhan yang dilindungi. Contoh cagar alam di Indonesia adalah Cagar Alam Way Kambas dan Cagar Alam Ujung Kulon.
·         Membuat perlindungan hutan yang fungsinya melindungi hutan dari penebangan dan pengrusakan secara liar. Contoh yang bisa kita ambil adalah: hutan wisata, hutan buru, dan hutan lindung.
·         Membuat taman nasional dengan membuat taman nasional kita dapat memberikan perlindungan pada suatu daerah yang melingkupi sarana dan prasarana yang luas. Contoh taman nasional di Indonesia adalah Taman Nasional Komodo, Taman Nasional Lorenz, dan Taman Nasional Gunung Lauzer.
·         Membuat taman laut, merupakan tempat di daerah lautan dengan radius tertentu dan dilindungi oleh undang-undang kelautan untuk melindungi ekosistem di dalamnya. Contoh taman laut di Indonesia adalah taman laut Bunaken, taman laut Togean, dan taman laut Selat Pantar.
·         Membuat kebun raya atau kebun binantang. Tempat tersebut djadikan sebagai tempat perlindungan bagi hewan dan juga sebagai tempat penelitian untuk menjaga kelestariannya. Contoh kebun raya dan kebun binatang di Indonesia adalah Kebun Raya Bogor dan Kebun Binatang Taman Safari Indonesia.
Mari kita jaga kelestarian hewan dan tumbuhan!


No comments:

Post a Comment