Pada saat saya duduk di bangku SD kelas 1 saya memiliki cita-cita menjadi Pilot, tetapi entah mengapa pada saat saya duduk di bangku SD kelas 5/6 cita-cita saya luntur, dan pada kelas 7 dan 8 ketika guru saya menanyakan cita-cita saya. Saya hanya mengikuti teman-teman saya, yaitu menjadi seorang Dokter, tetapi saya baru sadar dan tahu tentang cita-cita saya, yaitu saya ingin menjadi koki/chef dan meneruskan usaha orangtua saya. Dengan begitu saya berharap bisa membanggakan kedua orangtua saya.
Dan kemudian saya masuk di Sekolah menengah kejuruan yaitu SMK Katolik Mater Amabilis Surabaya yang berada di Jl. Teratai 2B (dekat gelora 10 november). Dan saya mengambil jurusan Jasa boga yang pas dengan passion dan cita-cita saya yaitu ingin menjadi chef/koki.
Disini saya mendapat teman yang berbeda-beda sifatnya, ada yang baik, ada yang biasa saja, dan ada yang jahat. Semua itu tergantung kita menilai orang tersebut. Pada saat semester ini saya sudah diajarkan cara mengupas dan memotong buah yang baik, saya juga sudah di ajarkan cara memotong sayuran yang benar. Dan juga telat di ajarkan membuat kue-kue khas Indonesia, di antaranya: Kue mata roda dan dadar gulung. Di sini juga ada perkenalan bahan/bumbu, seperti jahe, cabe merah, blimbing wuluh, bawang daun, bawang merah, dan masih banyak lagi. Di sini saya juga dikenalkan peralatan hiding, di antaranya: dinner plate, dessert plate, bread and butter plate, compote dish, pudding bowl, rice bowl, cereal bowl, dan masih banyak lagi yang saya tidak sebutkan, dan juga saya diajarkan melipat guest napkin yang benar, dan juga diajarkan melipat 10 napkin lebih dalam waktu 10 menit.
Dulu sih awalnya saya tahu sekolah ini dari kakak perempuan saya, karena pada saat dia kuliah dia bertemu dengan teman-teman yang lulus dari SMK Mater amabilis. Tetapi dia tidak tahu tempatnya dimana. Tetapi akhirnya SMK Mater Amabilis datang ke SMPku dan mempromosikan sekolahnya. Saya pun semakin mantap dan langsung membeli formulir pendaftarannya.
Kemudian keesokan harinya saya mengembalikan formulir tersebut kepada pihak sekolah dan langsung disuruh ikut test masuk hari sabtunya. Dan pada sabtu saya mengikuti test di SMKK Mater Amabilis dan pada hari senin orangtua saya disuruh ke sekolah untuk membicarakan registrasi. Dan akhirnya saya pun masuk dan bersekolah di SMK Mater Amabilis Surabaya hingga sekarang.
Kembali kecita-citaku, sudah saya ceritakan tadi bahwa cita-cita saya adalah menjadi koki dan membanggakan kedua orangtua saya. Saya akan berjuang lebih keras lagi dan belajar lebih tekun lagi. Dengan demikian saya bisa mencapai cita-cita saya, cita-cita saya yang ini memang benar-benar bulat. Disaat saya besar nanti saya akan meneruskan usaha orangtua saya, sebelum itu saya harus belajar menjadi koki yang handal. Setelah lulus SMK ini saya akan kuliah kulineri di Tristar Culinery Institute. Dan setelah lulus kuliah saya akan mengikuti master chef. Dan nanti di rumah makan orangtuaku akan terpajang foto + ijazah atau surat yang menyatakan Hendra surya putra lulus dengan nilai terbaik. Dan juga lulus OJT (On the Job Training) dengan kehadiran 100%. Dan itu semua cita-citaku.
Sekarang saya akan menceritakan masa lalu saya saat berada di SD dan SMP agar cerpen ini menjadi 1000 kata lebih. Pada saaat saya SD saya bersekolah di SD Setia Budhi Gresik, tepatnya di jl. Dr Setia Budhi. Di sana hanya ada 1 kelas dari masing-masing angkatan, misalnya kelas 1 hanya 1 kelas, kelas 2 hanya 1 kelas dan seterusnya. Jujur disana saya bosan karena setiap tahun hanya bertemu dengan teman yang itu-itu saja, dan jika sudah mengenal teman yang itu-itu saja guru-guru pun telah mengenal murid 1 per 1. Begitu juga ketua kelas dan perangkat kelas lainnya, di setiap tahun yang dicalonkan oleh wali kelas adalah murid yang pernah menjadi perangkat kelas sebelumnya, jadi murid yang lain tidak diberi kesempatan untuk menjadi perangkat kelas, dan karena guru-guru telah mengenal murid 1 per 1 guru jadi memilih-milih dan tidak adil, bagi murid yang pintar murid tersebut dan disayang, sedangkan murid yang kurang pandai dikeduakan. Di SD ku dulu juga tidak ada yang namanya OSIS. Begitulah masa SD ku meski 6 tahun di SD tetap saja ceritanya hanya sesingkat itu.
Sekarang cerita masa SMP. Pada saat saya SMP saya bersekolah di SMP Angelus custos atau biasa disingkat SMPK AC1. Di sana terdapat 7 kelas dalam 1 tingkatan. Pada awal saya sekolah disana saya tidak mengenal siapa-siapa. Teman-teman SD saya yang masuk AC1 hanya 14 orang. Tetapi untunglah saya masih ada kenalan atau teman SD sebab ada teman 1 kelas ku yang tidak memiliki teman SD 1 pun, jadi seperti diatas awan masih ada awan. Aku masih beruntung dari teman ku itu. Tapi sekarang kita semua berteman. Dan sampai sekarang masih terdapat komunikasi berlanjut. Nah di SMP ku itu sudah terdapat pengurus OSIS sebenarnya saya mau mendaftar masuk OSIS itu, tetapi pada saat itu pelajaran saya kurang sehingga dilarang oleh walikelas, dan akhirnya disuruh memperbaiki nilai agar kelas 8 bisa masuk Osis, tetapi pada kelas 8 nilai saya sudah meningkat tetapi ada sedikit masalah yang menjadikan saya tidak mengikuti seleksi Osis.
Hampir setiap hari kita main sepak bola dilapangan pada saat istirahat maupun pulang sekolah. Di sana kami juga makan bersama saat istirahat bermain bersama kembali ke kelas bersama dan melakukan aktivitas yang lain bersama (kecuali mandi/buang air).
Di kelas 9 saya mendapat teman-teman yang selama kelas 7 dan 8 belum kenal atau hanya kenal saja. Di kelas 9 kita jadi akrab, dan menjadi teman yang baik. Kita makan bersama di kelas bersama pelajaran bersama dan masih banyak lagi. Meskipun di kumpulanku tersebut terdiri dari 3 perempuan dan 3 laki-laki, tetapi kita tetap solid dan menjadi teman bahkan sesudah UNAS, sekarang kami telah berbeda sekolah semua, ada yang di SMK Sinlui, ada yang d SMA Unsur, di SMA Sanmar, ada di SMA Frateran, dan Seminari garum, tetapi kita tetap komunikasi dan ingin bertemu kembali pada saat liburan natal atau lainnya. Seperti sebentar lagi kami ingin bertemu lagi di Bazar frateran yang akan berlangsung di tanggal 16-18 Oktober ini.
Kembali ke SMK, sebenarnya saya ingin menjadi pengurus Osis, tetapi entah mengapa saat ada vote berlangsung dan dihentikan dan akhirnya saya tidak terpilih, tetapi ya sudahlah apa mau di kata. Nah akhirnya sudah 1000 kata lebih dikit, saatnya saya untuk berpisah dan semoga yang membaca tidak bosan. Cerpen ini bersifat real dan tidak mengandung unsur humor. Demikian dari saya, maaf bila ada salah tulis atau yang lainnya, sekian terimakasih. Dan maaf juga karena saya bukan penulis novel atau cerita jadi saya tidak bisa menempatkan kalimat-kalimat dengan benar dan akhirnya menjadi alur maju mundur.
No comments:
Post a Comment