Friday, 27 February 2015

Contoh Dialog Interaktif





Moderator: Apa kabar Pak Anand? Tetap segar bugar?

Anand Krishna: Baik, Alhamdullilah.

Moderator: Beberapa waktulalu kita membicarakan memanusiakan manusia secara macro. Kira-kira bisa digambarkan memanusiakan manusia dalam konteks keluarga?

Anand Krishna: Saya tadi mengucapkan Alhamdullilah ada maksudnya. Keluarga berasal dari dua kata Kula dan warga. Kula itu marga. Seperti di Batak ada pangabean, panjaitan. Nah marga ini kula yang berkaitan dengan warga saya yang barangkali agamanya sama, pekerjaannya barangkali sama. Ada satu garis keturunan. Tetapi ketika kita berbicara warga, bisa berarti warga sedesa. Ada desa pemahat batu.Celuk, Mas Begitu kita berbicara warga maka ada interaksi dengan orang-orang yang banyak perbedaannya. Kalau kita berbicara dengan orang-orang di Indonesia mayoritas beragama islam.kristen katholik. Kita berinteraksi dengan orang2 yang ada perbedaan. Bagaimana kita mengharmoniskan seluruh interaksi ini. Ketika ada perkawinan barangkali satu kula masuk ke kula yang lain, dan disitu ada perbedaan. Terjadi interaksi,ada take and give,Bagaimana kita mengakomodir perbedaan.kalau itu terjadi maka akan harmonis Bayangkan seperti suami istri. Katakan di keluarga Hindu saja suami berasal dari Bali. Si istri berasal dari India,atau nepal. Walaupun sama-sama hindu ada perbedaan. Dan disitu dibutuhkan pengertian dan penyesuaian.

Moderator: Dalam basis manusia keluarga seolah-olah manusia yang terlibat sangat terbatas. Ada Bapak, ibu, anak. Sehingga katagori dan relasi-relasi yang tertata sedemikian rumitnya pak.

Anand Krishna: Sekarang lebih rumit sekali karena perubahan yang terjadi cepat sekali. Jaman saya tidak ada play station sehingga anak-anak harus berinteraksi sejak kecil dengan anank-anak yang status sosialnya berbeda, dan barangkali dari marga lain. Sudah terjadi interaksi sejak kecil. Dan sekarang sebatas jam sekolah dan saat mau masuk sekolah sehingga dia tidak berinteraksi lebih sering masuk kamar dan kutak-kutik dengan komputer, nonton TV jadi tidak punya kesempatan melihat perbedaan sehingga penyesuaiannya tidak terjadi.

Moderator: Ini menjadi menarik ketika peran media masuk dengan tehknologi baru masuk dalam ruang keluarga sehingga merubah peran relasi antar generasi dalam keluarga itu sendiri apalagi dalam skala lebih luas. Kira-kira dimana orang tua memposisikan diri agar kemudian ia dapat membentuk generasi baru yang dapat mengatasi bahkan melampaui batas-batas itu.

Anand Krishna: Pertama-tama mari kita melihat secara holistik. Bagaimana orang tua membatasi nonton TV sehingga program-program yang kita tonton berguna bagi kita selektive. Mata kita tidak bisa melihat tv selama 4 jam sehingga mau tidak mau kita melihat TV Video , DVD, harus selektif tidak cuma sekedar nonton saja dan itu anak diajarkan pada anak bahwa mata kamu itu sangat berharga sekali. Anak-anak dibawa ke Tuna netra diajarkan sejak kecil. Sehingga tahu sendiri.

Agus Gianyar: Dari kacamata spiritual Bapak, Saat ini kita kedatangan tamu Presiden George Bush dan bagaimana pengaruhnya terhadap perkembangan kemanusiaan di Indonesia?

Anand Krishna: Dalam tradisi kita memiliki pepatah nasehat upanishad. Atithidevo bava anggaplah tamumu adalah dewa. Maatrdevo bava, Acharyadevo bava Kita menghormati tamu. Saya pribadi tidak setuju dengan foreign policy-nya Amerika.yang sejak perang dingin tidak berubah. Tetapi saya juga tidak setuju ketika Bush datang kesini dan kita dengan ganas membakar patung dia, bendera dia. Saya kira itu sangat tidak sopan. Bagaimana kalau ada orang tidak setuju dengan SBY dan membakar bendera kita di luar negeri? Saya kira darah saya akan mendidih.dan saya akan meninggalkan ahimsa dan menampar dia. Bendera saya adalah bendera yang saya sakralkan. Bagaimana orang Amerika akan simpati kepada kita. Disini kita menngani berbagai hal tidak bisa. Menangani teroris tidak bisa, dan kita tidak bisa hidup tanpa bantuan Amerika dan besok-besok kita kena embargo? Saya ingin mengajak para pemirsa dari berbagai latar belakang semua agama barangkali ya, kita bicara begitu banyak tentang
Amerika. Yang namanya Palestina yang kita ingin dukung, kena embargo beberapa bulan saja sudah babak belur. Sekarang mereka harus mengganti pucuk pemerintahanya sehingga netral sehingga embargonya di leften. Bagaimana kita bisa berbuat sesuatu yang berdasarkan arogansi saja itu akan mempengaruhi anak-anak kita mau tidak mau layar itu masuk kerumah tangga. Saya akan memohon pada televisi tidak usah diberitakan. Kalau ada pembakaran bendera jangan diberitakan.

Moderator: Kalau Hindu memandang begitu penting dan strategisnya keluarga dalam kelangsungan peradaban suatu bangsa. Kalau keluarga.sudah rapuh ya tinggal tunggu waktu peradaban akan hancur. Dan inti dalam peradaban adalah perempuan. Ibu. Kemudian kita harus memahami ibu anak dalam konteks memanusiakan manusia.

Anand Krishna: Dalam Uphanisad sebelum Atithidevo bava adalah Maatrdevo bava, anggaplah ibumu sebagai Tuhan karena kita meneenal dunia ini lewat ibu. Selama 9 bulan kita berada dalam kandungannya. Dan sekarang sudah terbukti dalam medis biologispun sudah terbukti bahwa dalam DNA kita kromosom X itu adalah perempuan kita mewarisi dari ibu kita dan kromosom X yang memberi energy. Kalau kita tidak mempunyai kromosom X maka kita tidak akan bergerak. Mati kita. Dalam tradisi hindu wanita disebut shakti. nama lain dari energy. Dan kalau wanita memiliki kedudukan yang begitu tinggi. Saya kira kalau mau merubah situasi, pertama-tama bukan cuma cengeng ingin mendapatkan kursi DPR tapi mulai merubah dan memberdayakan diri. Bukan saja kursi di DPR begitu banyak yang bisa ditangani oleh perempuan. Ketika wanita sudah memberdayakan dirinya. Anak akan mewarisi energy dia. Energys spiritualitasnya yang telah memberdayakan dirinya. Sekarang banyak wanita masih menggunakan pepatah
kodrat saya sebagai wanita, bagaimanpun saya wanita. Ini harus dihilangkan

Susila: Dialog yang sangat menarik. Keluarga kecil interaksi antara suami istri tidak lepas dari ego masing2.bagaimana untuk meredam ego dll.

Anand Krishna: Seperti yang saya katakan mengakomodir perbedaan. Itu penting sekali. Tetapi saya akan bertanya lebih jauh sedikit. Apakah keluarga itu hanya suami, istri, anak? Celakanya sekarang tidak demikian. Berapa jam anak kita bersama kita, pembantu, TV. Pengaruhnya luar biasa. Keluarga tidak bisa kita batasi dengan bapak dan ibu saja.

Moderator: Kadang bersama tapi tidak terjadi interaksi begitu Pak Anand ya?

Anand Krishna: Saya kira disitu harus kembali konsep dasar keluarga besar. Sekarang ini kita mengikuti konsep barat. Dan keluarga kita semakin sempit, makin sempit apalagi di Bali jangan sampai ada partement itu akan mengacaukan kita lagi. Saya mengambil contoh teman saya di Amerika bercerita bahwa orang tuanya di taruh di panti jompo, dia bayar kesana kemudian anaknya dia taruh di panti anak. Suatu saat si anak membawa pulang orang tuanya. Orang tua itu digaji oleh panti anak untuk menjaga anak-anak. Padahal itu bisa dilakukan di rumah. Bagaimana kita memanfaatkan grand mother-grand father untuk menjaga cucu-cucunya dirumah. Sehingga itu memberikan motivasi kepada mereka sehingga lebih bergairah menghadapi kehidupan ini.

Sehingga kita mengembalikan konsep dasar sudah waktunya kita melihat jauh ke depan. Kalau kita menruskan peradaban seperti ini maka kita akan kehilangan kemanusiaan kita seperti mesin saja dan peradaban tidak akan bertahan lama.

Gus Suteja: Pandangan hidup orang Bali bahwa kebudayaan itu adalah pengetahuan manusia yang diselimuti nilai-nilai moral dan estetika. Adakah konsepsi keseimbangan pengembangan antara perasaan dan kesadaran lingkungan bagaimana memotivasi ke desa?

Anand Krishna: Seluruh tradisi Hindu, sistem yoga, tidak bisa dipisahkan dari lingkungan. Seluruhnya satu paket. Seperti di Bali berkembang Trihita Karana dan itu sudah satu paket dengan kehidupan itu sendiri yang tidak bisa hanya diupakarakan. Celakanya sekarang kita berhenti disitu. Padahal kita mengenal air itu dan menghormati jangan sampai air itu tercemar. Berarti apa kalau kita mengadakan upacara jangan mencemari laut kita. Kita disatu pihak ingin menghormati air tetapi kita mencemari air. Ini berarti beribadat kurang inteligen. Nggak nyambung. Kita menghormati energi agni hotra banyak orang yang latah dari India dulu nggak ada tapi sekarang kita mengenal, no problem. Tapi intinya apa? Adalah menghemat energi, api itu adalah energi sehingga geothermal tidak jadi. Ini adalah Yajnya. Bukan dengan cuma upakara membakar gee membakar minyak samin yang dimport dari Australia harganya mahal sekali, supaya Bali bisa swasembada dengan listrik. Kita tidak perlu geothermal
kita tidak tahu apakah kontraktornya secerdas yang kita harapkan? Sudah ada kuala lumpur di Sidoardjo, jangan ditambah lagi.

Moderator: Dalam keluarga yang relasinya kecil tapi sesungguhnya perbedaan sudah sedemikian besar antar suami dengan istri, anak dengan istri. Bagaimana?

Anand Krishna: Sepertinya kejadia ini sudah pernah terjadi. Sehingga diajarkan latihan dalam Yoga, atau tradisi dalam Bali ketika mengadakan Trisandya selalu ada sesi dimana mengucapkan pranayam. Walau praktisnya Cuma diucapkan saja barangkali lalu dilanjutkan dengan mantra-mantra lain. Kita lihat sekarang mungkin istri berasal dari Jawa suami barangkali dari Bali besarnya. Disitu bagaimana kalau bisa membuat kepala kita membuat otak kita dingin dan memandang suatu keadaan dengan jernih sehingga tidak terjadi friksi. Dalam Yoga kita diajarkan untuk prananyam menjadi tradisi Bali sederhana sekali tarik nafas buang nafas 10 menit sore, sepuluh menit pagi itu akan memberikan kekuatan bagi pikiran kita untuk bisa bertahan mengelola suatu informasi tidak langsung reaktif karena reaksi adalah suatu kwalitas yang inheren yang kita warisi dari binatang. Melekat sekali. Tapi manusia punya wiweka punya budhi. Kamu serang saya tidak mau serang kembali. Nah, bagaimana kita
memperoleh kekuatan itu dari pikiran yang jernih dan pranayam menjadi suatu keharusan.yang harus kita berikan pada anak-anak kita menjadi suatu model Dengan senang hati saya akan membantu Pemda. Kalau bisa anak-anak dari SD Mereka akan mencari kembali pengalaman itu.

Moderator: Sekarang perbedaan antara anak sendiri bagaimana melatih anak-anak agar biasa dengan perbedaan?

Anand Krishna: Saya rasa itu peranan pendidikan tapi kita tidak usah menggantungkan pemerintah mari kita melakukan sebatas yang kita bisa. Bagaimana menciptakan suatu sekolah ini tidak memnjadi tempat yang ditakuti bagi anak sehingga ketika bangun pagi tidak berpikir wah sekolah lagi hari ini. Kita harus secara cerdas berpikir saya bicara untuk beberapa tahun ke depan.

Septena: Saya pengagum Bapak Anand Krishna, saya ingin bertanya ada beberapa Sulinggih mengatakan orang yang cacat tidak bisa menjadi orang panutan dalam agama?

Anand Krishna: Ini berbahaya bagi saya untuk menjawab, tapi saya harus menjawab. Ada satu kitab suci dalam Hindu, Astavakra Gita. Ditulis oleh Mahatma, Sulinggih Besar, jauh dari seorang Brahmana barangkali, karena dia mengajarkan spiritualitas kepada raja Janak, dan raja Janak ini ingin belajar spiritualitas. Ajarkan saya instant pokok-pokok dari spiritualitas. Semua orang memberikan macam-macam tapi raja tidak puas. Kemudian ada anak yang bengkok tubuhnya ada 8 bengkokkan dalam tubuhnya dan disebut Astavakra. Dan anak ini bisa menjawab dan memuaskan raja. Dan nama ini diabadikan dalam Astavakra Gita.

Moderator: Di tingkat keluarga orang tua begitu bingung antara memanjakan, mendidik dengan memberi uang saya sering melihat anak TK sering diberi uang berlebihan.

Anand Krishna: Ini kecelakaan akibat orang tua tidak cerdas dan memanjakan anak. Anak SD sudah punya Handphone. Ini masalah Psikologis. Ada semacam duty feeling karena orang tua sibuk di kantor. Tetapi mereka tidak tahu bagaimana mengatasi ini semua dan memberikan materi berlebihan kepada anak. Ini menjerumuskan si anak. Kesalahan yang besar. Saya melihat sumber alam kita luar biasa. Walau Bali sudah di Bom 2 kali, ada masalah tapi juga bisa survive, karena suber alam yang luar biasa. Kalau sumber alam ini mengalami kemerosotan atau terjadi kemarau panjang maka anak-anak ini tidak punya drive untuk berkembang.

Pak Made: Hindu itu terbesar di dunia? Bagaimana menurut Bapak?

Anand Krishna: Saya tidak mengatakan terbesar, tapi Peradaban Hindu sudah ada di dunia. Orang-orang Hindu di Bali jangan merasa down atau bagaimana 1 miliar manusia beragama Hindu. Dari Elbert Einstein hingga Steven Howky terpengaruh dengan peradaban Hindu dan ajaran-ajarannya. Hindu tidak minoritas, relevansi peradaban Hindu berkembang hingga saat ini. Coba perhatikan dengan peradaban Mesir dan Romawi hilang, yang ditinggalkan hanya stadion dan bangunan-bangunan lainnya. Tapi Peradaban Hindu masih Hidup dan mengalir hingga sekarang.

Moderator: Bagaimana cara orang tua agar bisa membagi waktu dan mengajar anank2 dan mencari uang.

Anand Krishna: Kuncinya adalah harus kembali kepada ajaran Budha karena kuncinya keserakahan, keinginan yang bertubi-tubi. Mahatma Gandhi mengatakan bahwa kebutuhan bisa dipenuhi, tapi keinginan, kemauan tak bisa dipenuhi. Seandainya kita pahami dengan betul, seorang ayah dapat bekerja, ibu dapat bekerja dengan tidak terikat dengan pekerjaannya. Sehingga masih punya waktu terhadap anaknya karena pengaruh ibu terhadap anak sangat besar.

Made Sila: Kalau kita berpikir di Bali Banyak sekte-sekte agama disatukan pada jaman dahulu hingga terbentuk Kahyangan tiga. Sekarang banyak dari India ada Sai Baba, ada Hare Krishna dll apakah ini dari Hindu atau apakah ini dari Hindu asli kemudian pindah ke aliran ini, dan apakah ini berbeda dengan Hindu di Bali atau di India?

Anand Krishna: Saya menolak mengindiakan Bali. Kalaupun ada sekte-sekte kalau teman-teman dari Sai Center masih ingat, 20-an tahun saya yang memberikan ijin kepada mereka untuk memakai Tirtha. Karena Tirtha adalah tradisi Bali. Bahkan saya menyarankan kidung-kidung dari Hindi diterjemahkan dalam bahasa Bali Cuma itu belum terjadi. Dan banyak teman2 dari India menentang. Sekarang saya agak marah mendengar pertanyaan seperti ini karena sekarang pertikaian di PHDI ini karena sekte dari India atau sekte dari Bali sendiri? Itu khan bukan karena pengaruh dari India tapi kita tetap berantem. Ada sektarian di Bali sendiri. Hindu mempunyai kepribadian sendiri. pemahaman Hindu adalah tempat manapun adalah suci adanya pelangkiran adalah bukti. Ada mantra-mantra di Hindu segelas air diangkat oleh pedande mengucapkan mantra untuk air thirtha ini adalah sapta shindu berasal dari manapun ini adalah sudah dari 7 sungai suci Shindu. dimanapun suci, Tat Wam Asi dimana-mana saya melihat kesucian. Apabila ditanya tentang Hindu yang asli ini yang mana? Inilah kekuatan Hindu. Swami Vivekananda mengatakan kekuatan Hindu adalah karena tidak mengenal titik melainkan koma. Kehidupan berjalan terus dan mengalami pertumbuhan.

Moderator: Bagaimana kita membiasakan merayakan perbedaan di tingkat keluarga.

Anand Krishna: Mulai dengan hal2 yang kecil Makan bersama kegiatan yang kita lakukan bersama. Apakah anak2 dalam satu minggu libiur hanya diantar ke Mall saja.ini cari jalan keluarnya tempat2 hiburan dicari jalan keluarnya
Itu peran media di lokal Bali menciptakan komik2 yang pop kisah Sutasoma, Gatotkaca dan hal2 lain kita kembangkan.

Moderator: Bagaimana memunculkan antara modernitas dengan tradisi? Mana yang harus dipilih?

Bu Astrid: Kedatangan Bapak bisa membantu generasi muda menghilangkan hal-hal yang negatif. Ayah adalah kepala keluarga dan istri adalah kasih sayang. Seorang wanita diangkat di acara sangat luar biasa. ini yang perlu dibanggakan tetapi saat ini wanita diangkat sangat agung Tuhan Kedua dan bahsa yang indah tapi sata ini wanita tidak diposisikan sebagaimana mestinya di lecehkan poligami dll. Bagaimana pendapat Bapak terjadi diskriminiasi terhadap wanita.

Anand Krishna: Pemberdayaan diri jangan tunggu belas kasihan pria. Ubah idiom ”Kamu khan cewek!” Atau ”Kamu jangan menangis kayak cewek saja”. Seorang wanita tidak kawin disebut ini berat jodoh dan paradigma harus dirubah. Emangnya kenapa? Dan seorang pria yang kawin jangan menganggap istri sebagai pembantu yang dilegalisasi oleh akte perkawinan. Harus ada pembagian tugas dan kerjasama.

Dalam era globalisasi kemjuan teknologi tidak bisa dihindari.. Bagaimana menggunakan teknologi unuk menyebarkan luaskan nilai-nilai Budaya-budaya kita. Mari kita manfaatkan teknologi itu. Harus ada dana khusus oleh Pemda untuk menyebarkan budaya kita ini adalah bagian Yadnya kita dan komik ini adalah yadnya peradaban sehingga pemda membantu agar lebih murah. Dyan atau charity terbesar adalah menyumbangkan bagi Widya. Vyasa mengatakan charity terbesar adalah memberikan widya ilmu pengetahuan.

Dalam memberdayakan anaknya sebagai manusia yang berguna bagi masyarakat peran orang tua sangat penting. Untuk mencapai itu apakah orang tua bisa mencontohkan jejak dan memberikan peneladanan dan keteladanan. Kalau tidak ya tidak bisa mengharapkan apa-apa.

Wibisono: Dari segala macam perbedaan tujuannya cuma satu keliang kubur, nirwana atau neraka kata orang bilang begitu ya pak? Saya ingin menjadi yang terbaik dalam segala hal apakah itu betul pak. Anand Krishna: Itulah tujuan kita memperbaiki diri, bagaimana kita berevolusi dengan berkesadaran. Bukan cuma maju saja dan tujuan kita pertumbuhan itu sendiri, bukan nirwananya atau apanya.

Moderator: Bagaimana orang tua agar berpikir sesungguhnya sekala besar kalau bisa berbuat sekala besar baik, tapi sekala kecil mendidik anak dengan baik menjadi berviveka berbudhi baik sudah menyetor saham bagi pembangunan peradaban dunia.

Anand Krishna: Saya kira perlu kerelaan dari yang kita muliakan para Sulinggih, Agamawan, Pedande Untuk mensimplifikasikan upacara bukan menghilangkan dan menjelaskan ketika kau menyumbang untuk membeli buku dan menyumbangkan buku itu bagi ponakannya dan anak2 lain itu adalah bagian dari agama bagian dari Yadnya. Agama bukan cuma upacara mebhakti dan lain-lain. Itu butuh kerelaan. Kalau tadinya dapat charity berapa dan bagian itu untuk Widya.

Moderator: Bukankah apabila semua masyarakat cerdas maka peran Sulinggih sudah tercapai?

Anand Krishna: Itu yang di butuhkan.

No comments:

Post a Comment